Tribunlampung.co.id, Jawa Timur – Partai kembang api mengklaim hidup di Pamekasan, Jawa Timur Seorang penonton terpapar ledakan petasan.
Pria paruh baya dengan M (35) awal meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit sampai ia dilipat di ICU karena kritis.
Upaya itu tidak membuat pria itu membantu karena dia menghembuskan napas terakhirnya di ruang ICU.
Insiden tak terduga telah menjadi perhatian publik karena insiden itu telah direkam video sampai beredar di media sosial.
Malam yang awalnya dirancang sebagai perayaan meriah dengan pesta kembang api di desa Pangorayan, distrik proppo, kabupaten Pamekasan berubah menjadi kesedihan.
Seorang pria dengan M (35) awal, seorang penduduk desa Larnangan Badung, distrik Palengan, diduga dipengaruhi oleh ledakan petasan Dalam perayaan yang diadakan pada hari Senin (3/31/2025) malam.
Insiden itu viral di media sosial setelah video amatir berlangsung 1 menit 19 detik yang menunjukkan korban berbaring dalam kondisi menyedihkan yang beredar secara luas.
Kepala Polisi Hubungan Masyarakat PamekasanAKP Sri Sugiarto mengatakan, kejadian ini dimulai dengan kelalaian dalam pemasangan perangkat petasan.
Diduga bahwa pilar penyangga tempat kembang api menyala selama acara.
“Penyangga tiang kembang api jatuh, sehingga arah ledakan itu tidak naik tetapi sebaliknya itu menunjuk ke kerumunan penonton yang terlalu dekat dengan titik peluncuran,” jelasnya.
Korban m dikatakan berada di barisan depan dan menjadi salah satu orang yang paling terkena dampak dari arah ledakan.
Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Regional Martodirdjo Pamekasan Setelah peristiwa itu terjadi.
Menurut wakil direktur rumah sakit layanan medis (Wadir YanMed) Smart, Sri Ayuda Ningsih, korban datang dalam kondisi tidak sadar dengan cedera parah di belakang kepala.
“Pasien datang ke UGD berada dalam kondisi kritis, ada luka terbuka di kepala yang kami tangani segera dengan aksi medis.
Namun, pada pukul 01.30 WIB, korban dinyatakan meninggal di ICU, “kata Sri Ayuda dengan nada perhatian.
Partai Pengkracker diduga tidak berlisensi
AKP Sri Sugiarto menambahkan bahwa polisi saat ini masih mengeksplorasi insiden itu, termasuk melacak pihak -pihak yang terlibat dalam mengorganisir acara tersebut.
“Kami sedang melakukan pemeriksaan saksi dan komite. Termasuk juga akan dilacak apakah partai kembang api memiliki izin resmi atau tidak,” katanya.
Artikel ini telah ditayangkan Tribunnews.com