Inilah alasan mengapa harga saham flcutive & bagaimana tip investasi

JAKARTA (Antara) – Dalam beberapa waktu terakhir, perhatian publik terhadap dunia saham telah meningkat. Ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan terbaru dalam Indeks Harga Saham Komposit (CSPI) yang telah menurun secara signifikan.

Sebagaimana dicatat pada hari Selasa, 18 Maret 2025, JCI anjlok menjadi 6,12 persen pada sesi perdagangan pertama, sehingga Bursa Efek Indonesia (IDX) ditegakkan Perdagangan berhenti atau perdagangan saham menghentikan sementara. Langkah ini diambil untuk mencegah kepanikan yang lebih besar di pasar.

Tetapi kondisi ini belum sepenuhnya pulih. Setelah dibuka kembali pada hari Selasa, 8 April 2025, JCI telah menurun lagi menjadi 8 persen di sesi perdagangan pertama, jadi IDX melakukannya lagi Perdagangan berhenti. Situasi ini menimbulkan pertanyaan di antara orang -orang “Mengapa harga saham begitu berfluktuasi?”

Baca juga: Direktur IDX Imposen Perhatikan Fundamental di Tengah Sentimen Tarif AS

Alasan harga saham berfluktuasi

Menurut penjelasan dari Indonesia Stock Exchange (IDX), fluktuasi harga saham adalah hal yang wajar karena dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran di pasar modal. Ketika permintaan pembelian untuk saham meningkat, harga saham akan naik. Sebaliknya, jika permintaan menurun, harga saham cenderung turun.

Faktor internal dan eksternal
Fluktuasi ini dapat dipengaruhi oleh dua jenis faktor, yaitu:

1. Faktor internal
Mengacu pada kondisi dasar perusahaan itu sendiri, seperti kinerja keuangan, laporan laba rugi, prospek pertumbuhan bisnis, untuk tindakan perusahaan seperti distribusi dividen atau akuisisi.

2. Faktor eksternal
Termasuk situasi ekonomi global, kondisi politik, kebijakan pemerintah, faktor -faktor tak terduga seperti perang, krisis kesehatan, atau bencana alam. Sebagai contoh, penurunan JCI pada bulan Maret 2025 dipengaruhi oleh kebijakan tarif presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang berdampak pada melemahnya pertukaran regional Asia. Selain itu, kondisi ekonomi domestik tidak stabil, penurunan daya beli masyarakat, serta meningkatnya jumlah penghentian pekerjaan (PHK) juga merupakan penyebab minat yang rendah dalam membeli saham.

Baca juga: Proyek Proyek Whsg Pendiri IHSG Rebound menjadi 6.500 di semester pertama

Saham Tip Investasi Saat Pasar Mengaduk
Fluktuasi harga saham tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menerapkan strategi yang tepat untuk tetap aman dan bijaksana dalam berinvestasi. Berikut adalah beberapa tips dari IDX yang dapat diterapkan:

1. Evaluasi dan Diversifikasi Portofolio
Tinjau portofolio saham yang dimiliki. Bandingkan nilai investasi dengan kinerja saham yang dimiliki. Diversifikasi aset, yaitu penyebaran investasi ke berbagai sektor atau instrumen, juga penting sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan.

2. Fokus pada stok pada dasarnya kuat
Ketika pasar tidak pasti, memprioritaskan investasi dalam saham perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid, manajemen yang baik, dan prospek bisnis yang positif. Saham seperti ini cenderung resisten terhadap kekacauan ekonomi.

3. Tingkatkan Literasi dan Pendidikan Investasi
Manfaatkan sumber informasi dan pendidikan yang disediakan oleh IDX dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemahaman yang baik akan membantu investor dalam membuat keputusan yang tepat.

4. Pantau pasar secara teratur
Dengan memantau perkembangan pasar secara rutin, investor dapat mengidentifikasi momen yang tepat untuk membeli atau menjual saham sesuai dengan kondisi pasar.

5. Pertimbangkan saham Kapitalisasi Kecil dan Menengah
Saham kapitalisasi kecil dan menengah terkadang menawarkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan. Namun, pastikan untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi.

Baca juga: BEI memastikan bahwa kinerja penerbit pasar modal tumbuh sangat kuat meskipun JCI melemah

6. Kontrol emosi dan hindari keputusan impulsif
Pasar yang bergejolak sering memengaruhi emosi investor. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang, rasional, dan mematuhi strategi investasi jangka panjang.

7. Konsultasi dengan Profesional Keuangan
Jika keraguan dalam membuat keputusan, konsultasikan dengan penasihat keuangan yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan pandangan obyektif yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Keuntungan dan risiko investasi saham
IDX juga mengingatkan bahwa setiap produk investasi, termasuk saham, memiliki keuntungan dan risiko. Inilah beberapa dari mereka:

Laba:

  • Hak Voting dalam Rapat Umum Pemegang Saham (GM).
  • Pembagian keuntungan (dividen) sesuai dengan keputusan GMS.
  • Capital Gainyaitu keuntungan dari perbedaan antara harga pembelian dan harga jual saham.

Mempertaruhkan:

  • Kerugian modal, atau kerugian saat harga jual lebih rendah dari harga pembelian.
  • Risiko Likuidasi, di mana pemegang saham adalah pihak terakhir yang menerima penjualan aset jika perusahaan dibubarkan.

Harga saham yang berfluktuasi adalah bagian dari dinamika pasar modal. Melalui pemahaman yang baik tentang penyebab dan strategi investasi yang tepat, investor masih dapat menghasilkan keuntungan meskipun pasar tidak stabil. Kunci utama adalah disiplin, literasi keuangan, dan manajemen risiko yang matang.

Baca juga: BEI: Jumlah investor saham Indonesia meningkat dengan cepat selama liburan Idul Fitri

Baca juga: JCI menutup penurunan dengan pasar untuk melihat perang tarif China-as

Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025



Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *