Tribunlampung.co.id, riau – Kondisi tubuh murid Sekolah Dasar dengan Inisial KB (8) yang diduga dibunuh oleh 5 saudara kandung.
Inhu Kepala Polisi, Riau AKBP Fahrian Saleh Siregar partainya menemukan sejumlah tanda kekerasan pada tubuh KB.
Insiden itu terjadi di distrik Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Menurut AKBP Fahrian Saleh Siregar, partainya masih menunggu hasil otopsi tubuh korban.
“Otopsi hanya dilakukan tadi malam.
Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Umum Regional Indrasari (RSUD), Inhu, berkoordinasi dengan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau Di Pekanbaru.
Namun, berdasarkan pemeriksaan medis sementara, menemukan sejumlah tanda kekerasan pada tubuh KB.
Di dalam tubuh bocah itu ada memar di perut kiri bawah dan kaki bagian atas di sisi kiri sisi depan.
Selain itu, tim medis juga menemukan tangkapan darah di jaringan lemak di bawah kulit di daerah perut, yang menunjukkan kekerasan tumpul.
“Tim forensik juga menemukan cairan bebas berwarna abu -abu kecoklatan di rongga perut, serta jaringan lampiran perforasi,” kata Fahrian.
Fahrian menjelaskan bahwa dugaan kasus penganiayaan dilaporkan oleh ibu kandung korban kepada polisi sektor Seberida.
Investigasi dilakukan oleh polisi sektor Seberida bersama dengan unit investigasi kriminal (satreskrim) Polisi.
Berdasarkan laporan orang tua, korban dikalahkan oleh lima seniornya pada hari Rabu (5/21/2025).
“Korban diduga dipukuli oleh lima seniornya. Setelah itu korban mengeluh rasa sakit di perut,” kata Fahrian.
Korban telah menerima perawatan, tetapi meninggal pada hari Senin (5/26/2025) malam.
Lima tersangka pelaku masing -masing dengan inisial HM (12) dan RK (13) yang duduk di Kelas 6, dan MJ (11), DR (11), dan NN (13) yang duduk di Kelas 5.
“Karena lima dugaan pelaku adalah anak di bawah umur, maka penanganan kasus ini dilakukan oleh Unit Perlindungan Wanita dan Anak (PPA) dari Unit Investigasi Kriminal Polisi Inhu,” kata Fahrian.
(Tribulampung.co.id/ kompas.com)