Jakarta (Antara) – Setiap tahun sebelum ulang tahun Jakarta tiba, ada tradisi yang selalu ditunggu oleh masyarakat, yaitu pertunjukan Jakarta Fair (PRJ) atau sekarang disebut Jakarta Fair Kemayoran.
Selain menampilkan pertunjukan perdagangan dan hiburan, acara tahunan ini juga mencerminkan pengembangan ibu kota. Dengan sejarah panjang sejak 1968, selama 57 tahun Jakarta Fair telah menjadi salah satu festival terbesar di Asia Tenggara.
Mulai dari tradisi pasar malam di Gambir
Sejarah panjang PRJ atau Jakarta Fair dimulai dengan pasar malam terbesar di wilayah Gambir di era kolonial. Ini pertama kali diadakan pada 31 Agustus 1898, acara ini diadakan setahun sekali selama satu minggu antara Agustus dan September, untuk merayakan ulang tahun dan penobatan Ratu Wilhelmina dari Belanda.
Setiap tahun, Night Market menyajikan berbagai hiburan seni, kuliner khas, dan berbagai produk yang ditawarkan kepada orang -orang Batavia. Sampai 1936, ada 310.000 pengunjung yang datang.
Baca juga: Jakarta Fair mulai diadakan pada 19 Juni hingga 13 Juli
Suasana penuh kegembiraan dan menjadi hiburan penduduk setempat pada waktu itu. Namun, acara pasar malam ini berhenti ketika populasi Jepang pada tahun 1942.
Pasca-kemerdekaan, berbagai pasar malam telah bermunculan di Jakarta. Sampai tahun 1960 -an, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin ingin menyatukan pasar malam di festival terpusat yang terbuka dan lebih besar.
Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan industri nasional dan memperkenalkan produk -produk lokal kepada publik yang lebih luas, dengan perpaduan elemen hiburan dan budaya lokal di Jakarta.
Kemudian, Ali Sadikin menunjuk Haji Syamsudin Mangan dari ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mewujudkan gagasan ini dan membentuk komite sementara pada tahun 1967.
Pemerintah provinsi DKI Jakarta juga mendirikan Djakarta Fair sebagai agenda tahunan melalui Peraturan Regional No. 8 tahun 1968. Sejak itu, PRJ juga merupakan acara permanen dalam perayaan ulang tahun Jakarta.
Lahir Djakarta Fair pertama kali diadakan pada 5 Juni – 20 Juli 1968 di daerah Monas, dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dengan simbol pelepasan merpati. Acara ini berhasil menarik lebih dari 1,4 juta pengunjung dan dianggap memiliki sejumlah besar pengunjung pada waktu itu.
Pada tahun kedua, acara Djakarta Fair berlangsung selama 71 hari, lebih lama dari yang biasa diadakan. Popularitas Djakarta Fair pada tahun 1967 untuk menarik perhatian Presiden AS Richard Nixon untuk dikunjungi. Ini adalah tanda gema internasional dari acara ini.
Baca juga: Cara Mendapatkan PRJ dari Bogor dengan kereta Commuter Line
Djakarta Fair dari Monas ke Jakarta Fair Kemayoran
Perjalanan Djakarta Adil memasuki fase baru ketika manajemennya diserahkan ke tangan pameran Jakarta dan fondasi yang adil.
Sejak itu, nama Jakarta Fair atau Jakarta Fair (PRJ) mulai digunakan secara resmi dan terus melekat dalam ingatan masyarakat sampai sekarang.
Mulai tahun 1968-1991, lokasi acara tahunan Jakarta berlangsung di Monas. Karena meningkatnya antusiasme masyarakat, pada tahun 1992, lokasi Jakarta Fair dipindahkan ke Jakarta International Expo (Jiexpo) Kemayoran.
Dengan area seluas 44 hektar, area ini dapat menampung ribuan peserta dan jutaan pengunjung setiap tahun. Transfernya ke Kemayoran juga membawa perubahan nama ke Jakarta Fair Kemayoran (JFK).
Sejak itu, JFK terus berkembang menjadi acara skala internasional. Tidak hanya dari perusahaan besar, berbagai perusahaan mikro, kecil dan menengah (MSMS) juga diberi ruang untuk melakukan dan memperluas jangkauan pasar mereka dalam acara ini.
Mulai dari produk otomotif, elektronik, mode, kecantikan, kuliner, ke peralatan rumah tangga, semuanya tersedia lengkap.
Pada tahun 2025, Jakarta Fair kembali dari 19 Juni hingga 13 Juli dengan tema besar “Jakarta Fair Kemayoran mendukung Indonesia maju melalui inovasi dan pekerjaan bangsa yang berkelanjutan”. Subtem ini juga mengundang semua elemen masyarakat untuk mendorong pertumbuhan MSM dan industri kreatif untuk dapat bersaing di pasar global.
Pengunjung PRJ dapat menikmati berbagai diskon besar -besaran, menonton parade budaya, konser musik dari artis top, pameran, hingga pesta kembang api yang luar biasa.
Sekarang, Jakarta Fair atau PRJ telah berubah. Selain menampilkan produk lokal yang unggul, acara ini juga menyediakan berbagai hiburan yang dapat dinikmati oleh segala usia, sehingga menjadi salah satu pilihan area rekreasi keluarga.
Baca juga: Panduan Lengkap untuk Jakarta Fair 2025: Jadwal, Harga Tiket, dan Cara Membeli
Reporter: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.