Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah – Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook Di Kementerian Pendidikan, Budaya, Penelitian, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2019-2022, masih bergulir.
Kasus korupsi yang diduga ini disebut kerusakan pada negara sekitar Rp 1,98 triliun. Pengadaan laptop berdasarkan Chromebook Itu menelan anggaran negara hingga Rp 9,3 triliun, untuk sekitar 1,2 juta unit.
Daerah Lampung Tengah menerima 2.500 unit laptop Chromebook Dari program yang berjalan di era Menteri Nadiem Makarim.
Saat ini, gunakan Chromebook Menjadi pro dan kontra dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran atau KBM.
Karena, tidak jarang sejumlah sekolah yang mendapatkan hambatan dalam penggunaannya seperti masalah sinyal, laptop bermasalah, dan sebagainya.
Saat ingin melacak status penggunaan Chromebook di satu sekolah di Lampung Tengah, Tribunlampung.co.id Sebaliknya menemukan penolakan dari guru setempat.
Sekolah adalah Sdn 1 Komering Putih. Faktanya, seorang guru segera bertanya Tribunlampung.co.id Untuk pergi meskipun belum memberikan secara rinci apa yang ingin Anda sampaikan.
“Kami tidak senang, tolong pergi,” kata guru di SDN 1 Komering Putih ketika bertemu pada hari Kamis.
Di sisi lain, kepala kantor pendidikan dan budaya Lampung Tengah Nur Rohman berkata, ribuan orang Chromebook Ini dibagi menjadi 170 unit sekolah sekolah dasar dan menengah pertama.
“Chromebook ini digunakan oleh siswa untuk penilaian seperti ujian dan pembelajaran. Rata -rata satu sekolah bisa mendapatkan 30 unit,” kata Nur Rohman Tribunlampung.co.id, Kamis (7/17/2025).
Nur Rohman mengakui, sebagian besar keluhan yang digunakan Chromebook yaitu masalah dalam mengirim file yang diunggah.
Kebanyakan, katanya, Chromebook Yang bermasalah segera diganti dengan menggunakan periode garansi.
Dia mengakui, sisanya sebagian besar sekolah masih mengenakan Chromebook dan dulu saat ini.
Selain itu, katanya, Nur Rohman juga menerima laporan kerugian Chromebook Di dua sekolah.