Jakarta (Antara) – Menjelang awal tahun ajaran baru, siswa baru (MABA) yang akan bermigrasi perlu menyiapkan tempat tinggal sementara atau rumah kos. Bagi siswa, memilih rumah kos yang tepat bukan hanya masalah tempat peristirahatan, tetapi juga terkait erat dengan kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas belajar.
Meskipun beberapa kampus menyediakan fasilitas asrama, kapasitasnya terbatas. Oleh karena itu, banyak siswa memilih untuk tinggal di rumah asrama yang tersebar di sekitar kampus.
Agar tidak memilih yang salah, berikut adalah sembilan tips yang dapat diterapkan oleh siswa di luar negeri dalam menemukan rumah asrama:
1. Sesuaikan dengan anggaran
Menentukan anggaran dari awal adalah langkah pertama yang penting. Jangan memaksakan diri untuk memilih rumah kos dengan harga di luar kemampuan keuangan karena dapat mengganggu pengeluaran lain, seperti makan, transportasi, dan kebutuhan kuliah.
Sebagai referensi, para ahli keuangan menyarankan alokasi biaya perumahan sekitar 30 persen dari total pendapatan bulanan. Pilih rumah kos yang fasilitasnya sesuai kebutuhan untuk tetap nyaman tanpa membebani keuangan.
2. Perhatikan lokasi
Lokasi rumah kos harus dekat dengan kampus atau rute transportasi umum untuk memfasilitasi mobilitas harian dan mengurangi biaya transportasi. Selain itu, juga pertimbangkan akses ke fasilitas publik seperti minimarket, rumah sakit, atau pusat makan.
Jangan lupa untuk memastikan lingkungan di sekitar rumah kos aman dari kejahatan dan tidak di daerah banjir. Calon penduduk juga disarankan untuk melakukan survei langsung dan meminta penduduk lama atau penduduk setempat.
3. Tinjau fasilitas yang ditawarkan
Fasilitas boarding biasanya bervariasi, mulai dari sederhana hingga diselesaikan dengan AC, Wi-Fi, kamar mandi di dalam, hingga dapur bersama. Buatlah daftar fasilitas yang benar -benar diperlukan, misalnya akses internet yang stabil untuk siswa yang sering belajar secara online.
Pastikan juga fasilitas pendukung seperti area parkir, layanan binatu, dan sistem keamanan tersedia sesuai kebutuhan. Dengan demikian, biaya asrama tetap seimbang dengan fasilitas yang diperoleh.
4. Memahami sistem pembayaran dan aturan rumah asrama
Setiap rumah kos memiliki sistem pembayaran yang berbeda. Umumnya pembayaran dilakukan per bulan, tetapi ada juga yang menawarkan pembayaran per tiga bulan atau per tahun. Tanyakan secara rinci tentang biaya deposito, sanksi terlambat, dan prosedur untuk mengembalikan deposit saat tempat tinggal berakhir.
Selain itu, pahami aturan rumah asrama, mulai dari jam malam, kebijakan menerima tamu, untuk larangan memelihara hewan. Mengetahui hal ini dari awal dapat meminimalkan masalah potensial di masa depan.
5. Pilih pemilik asrama yang ramah dan kooperatif
Pemilik asrama yang ramah dan kooperatif akan memudahkan siswa untuk beradaptasi. Pemilik asrama perawatan juga akan responsif jika ada hambatan, seperti fasilitas perbaikan atau masalah keamanan. Hubungan yang baik antara penghuni dan pemilik asrama juga menciptakan tempat tinggal yang nyaman.
6. Periksa kebersihan dan keamanan
Lingkungan asrama yang bersih mendukung kesehatan fisik dan mental. Pastikan Boarding House memiliki ventilasi yang memadai, kamar mandi bersih, dan area publik yang terawat dengan baik. Kebersihan yang baik mengurangi risiko penyakit.
Selain kebersihan, faktor keamanan sama pentingnya. Tanyakan apakah sistem keamanan tersedia seperti CCTV atau penjaga boarding. Lingkungan di sekitar rumah kos juga perlu diperiksa untuk tingkat keamanan sehingga penduduk merasa tenang.
7. Pastikan koneksi internet stabil
Di era digital, koneksi internet adalah kebutuhan besar, terutama bagi siswa yang belajar secara online atau melakukan tugas online. Pastikan Boarding House menyediakan jaringan Wi-Fi yang stabil dan memadai. Jika tidak tersedia, periksa kekuatan sinyal operator seluler di area boarding.
8. Evaluasi lingkungan sosial rumah kos
Lingkungan sosial di rumah kos dapat memengaruhi kenyamanan tempat tinggal. Beberapa rumah asrama memiliki suasana keakraban yang akrab antara penduduk, sementara rumah -rumah asrama lainnya cenderung lebih pribadi. Pilih suasana yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan, sehingga kegiatan belajar dan istirahat tetap optimal.
9. Perhatikan ventilasi dan pencahayaan
Ruang asrama yang memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik akan terasa lebih nyaman dan lebih sehat. Sirkulasi udara yang halus mencegah kamar yang lembab dan pengap, sementara pencahayaan cukup untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Jika memungkinkan, pilih kamar dengan jendela yang menghadap ke luar untuk mendapatkan cahaya alami.
Dengan mempertimbangkan sembilan tips di atas, diharapkan bahwa siswa di luar negeri dapat menemukan rumah asrama yang cocok untuk kebutuhan mereka dan mendukung kegiatan akademik mereka. Pemilihan rumah kos yang tepat tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga membantu siswa lebih fokus dalam belajar di luar negeri.
Baca juga: Tarif asrama di dekat UNJ dan Trisakti Jakarta
Baca juga: Rekomendasi Asrama di Jakarta Tengah dengan Kamar Luas dan Kolam Renang
Baca juga: KPPD DKI meluncurkan rumah kos untuk mengembangkan pinjaman di luar bisnis
Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah pasaribu
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.