JAKARTA (Antara) – Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) untuk siswa berusia 7-17 tahun. Program ini adalah salah satu upaya untuk memastikan kesehatan generasi muda Indonesia tetap dipantau dengan baik.
Program CKG akan dilakukan secara bersamaan di sekolah dasar, junior, sekolah menengah, madrasa, ke sekolah -sekolah pesantren di seluruh Indonesia mulai Agustus 2025. Pemeriksaan ini diharapkan dapat mendeteksi masalah kesehatan awal dan meningkatkan kualitas hidup siswa. Berikut ini adalah penjelasan lengkap.
Target dan Tujuan Program CKG
Nasional CKG menargetkan sekitar 53,8 juta siswa di lebih dari 282.000 sekolah dari berbagai tingkat pendidikan. Program ini adalah langkah strategis untuk menjangkau semua siswa di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan seperti anemia, rabun jauh, gangguan gigi, tuberkulosis, thalassemia, gangguan mental, untuk perilaku merokok. Pemeriksaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan pencapaian belajar siswa.
Persyaratan peserta
Untuk mengikuti program ini, siswa perlu memenuhi beberapa kondisi:
• Warga negara Indonesia (WNI) dan memiliki identitas diri (kartu siswa atau KTP).
• Orang tua atau wali siswa harus mendaftar melalui aplikasi seluler atau WhatsApp dari Kementerian Kesehatan Resmi.
• Siswa diminta untuk membawa identitas siswa dan/atau kartu kesehatan BPJS yang telah aktif setidaknya satu bulan sebelumnya.
Jenis pemeriksaan
Jenis ujian disesuaikan dengan tingkat pendidikan:
• SD (7-12 tahun): Termasuk 13 jenis pemeriksaan, seperti nutrisi, mata, gigi, telinga, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, kesehatan reproduksi, untuk mendeteksi perilaku merokok untuk siswa di kelas 5-6.
• SMP (13-15 tahun): Ada 15 jenis ujian dengan skrining HPV tambahan dan thalassemia untuk siswa perempuan di kelas 9.
• SMA (16-17 tahun): Pemeriksaan hampir sama dengan sekolah menengah pertama, tetapi skrining HPV hanya dilakukan untuk siswa perempuan di tingkat sekolah menengah pertama.
Jadwal dan lokasi
Program CKG akan diterapkan secara bertahap mulai Agustus 2025 di sekolah umum, madrasas, dan pesantren. Sebelumnya, uji coba program ini telah dilakukan pada bulan Juli di beberapa sekolah umum dan proyek percontohan SD. Inspeksi dilakukan langsung di lingkungan sekolah oleh petugas Puskesmas dan kantor kesehatan setempat, dengan dukungan dari guru UKS.
Hasil ujian akan diunggah ke aplikasi SatuseHat seluler atau dikirim melalui whatsapp Kemenkes resmi. Orang tua dapat memantau hasil dalam bentuk kartu laporan kesehatan digital. Jika suatu masalah ditemukan, siswa akan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut melalui BPJ.
Dengan demikian, program ini diharapkan untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan siswa serta membentuk kebiasaan hidup yang sehat. Selain itu, CKG juga mendukung upaya pemerintah untuk membangun generasi yang sehat, produktif, dan siap -untuk -kompetisi di masa depan.
Baca juga: GOWA Regency Pemerintah memeriksa kesehatan siswa sekolah dasar di dataran tinggi
Baca juga: Pakar: Hepatitis B dan C Waspada dapat rusak hati tanpa gejala awal
Baca juga: Obesitas di antara ASN DKI adalah perhatian yang serius
Reporter: M. Hilal Eka Saputra Harakap
Editor: Alviansyah pasaribu
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.