Tribunlampung.co.id, Jakarta – Tuduhan perselingkuhan mencuat dari kasus kematian diplomat Alias Kementerian Luar Negeri Muda KemenluArya Daru Pangayunan (39).
Tuduhan itu muncul setelah nama seorang wanita muncul dari pemeriksaan polisi. Wanita itu dikatakan sebagai sosok yang menemani Arya Daru pada saat terakhir.
Bahkan, wanita itu bukan istri Arya Daru. Sosok wanita itu adalah Farah. Wanita itu dikatakan memiliki kedekatan khusus dengan Arya dan juga menghadiri perjalanan terakhirnya.
Dikutip dari Tribunnews.comKematian Tragis Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri, meninggalkan jejak digital dan sosial yang memicu pertanyaan publik.
Di antara prestasinya dan dedikasinya sebagai pejabat negara, konflik pribadi yang mendalam muncul, termasuk masalah perselingkuhan, tekanan batin, dan pesan WhatsApp yang salah yang dikirimkan kepada istrinya.
Pesan WhatsApp dan angka Farah: Awal Tuduhan
Masalah dugaan perselingkuhan mencuat selama konferensi pers di markas polisi Metro Jaya, Selasa (200/29/2025).
Seorang reporter bertanya tentang pesan Whatsapp yang diduga dikirim oleh Arya kepada istrinya, Meta Ayu Puspitantri.
Pesan itu dikatakan ditujukan kepada orang lain, kemungkinan Farah, tetapi polisi belum mengkonfirmasi penerima yang sebenarnya.
Direktur Investigasi Kriminal Khusus Kepolisian Metropolitan Jakarta, Komisaris Senior Wira Satya Triputra, menekankan bahwa tidak ada unsur kriminal dalam kasus ini.
“Korban meninggal bukan karena keterlibatan orang lain, dan penyelidik belum menemukan penjahat dalam kasus ini,” katanya.
Namun, serangkaian fakta baru memperkuat tuduhan bahwa Arya mengadakan konflik emosional yang parah.
Perjalanan terakhir Farah dan Arya
Pada hari Senin (7/7/2025), Arya terlihat berbelanja di Grand Indonesia Mall dengan Farah, bukan istrinya. Farah dikatakan memiliki hubungan dekat dengan Arya dan telah diperiksa sebagai saksi oleh polisi.
Setelah berbelanja, Arya memesan taksi ke bandara Soekarno-Hatta. Namun, menurut polisi, hanya sekitar 200-300 meter dari perjalanan yang terjadi, Arya tiba-tiba meminta pengemudi untuk mengubah arah ke Bangunan Kementerian Luar Negeri di dalam Jakarta Tengah.