Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah – Lusinan penduduk dari tiga desa di distrik anak Tuha, Lampung Tengah Merayakan peringatan ke -80 Republik Indonesia dengan melakukan bersama di tanah Pt Bumi Sentosa Abadi (BSA) Lampung TengahMinggu (8/17/2025).
Komunitas menanam semua jenis tanaman kebun dan buah yang biasa mereka tanam ketika tanah itu masih dikelola, sebelum akhirnya diambil alih oleh PT BSA pada bulan September 2023.
Talman sebagai pemimpin komunitas di Kampung Bumi Aji mengatakan, komunitas desa yang terdiri dari Aji Tuha, Negara Bagian Aji Baru, dan Bumi Aji sepakat untuk melakukan bersama di tanah PT BSA pada peringatan ke -80 Republik Indonesia.
“Kami merasa bahwa kami belum mandiri. Hari ini, 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan, kami, orang -orang dari 3 desa merasa mereka belum mandiri, dan kami mengekspresikannya dengan melaksanakan ini bersama -sama,” katanya kepada Tribunlampung.co.id.
Talman melanjutkan, tindakan itu dianggap sebagai bagian dari upaya untuk memperjuangkan hak -hak tanah adat di 3 desa yang belum berakhir.
Dia mengatakan, tanaman yang ditanam bersama pada peringatan hari kemerdekaan tidak ditentukan oleh jenis, atau semua jenis tanaman yang mereka gunakan untuk menanam sebagai petani dan dapat dijual sebagai tanaman, seperti kelapa, singkong, pisang, jagung, dan sebagainya.
“Orang yang datang dalam tindakan ini telah membawa benih singkong dan pisang, dan telah ditanam bersama. Kami juga mendirikan tenda karena kami memutuskan untuk mulai bertani lagi di tanah kami sendiri,” katanya.
Talman melanjutkan, sebelum melakukan tindakan ini, dia dan rekan -rekannya telah melakukan berbagai upaya untuk meminta agar tanah itu dikembalikan ke masyarakat, seperti menulis kepada pemerintah Kabupaten Lampung TengahPemerintah Provinsi Lampung, dan Lampung DPRD.
Namun, katanya, dari semua surat yang mereka posting, tidak ada tanggapan yang diterima.
“Kami mengambil tindakan ini karena pemerintah tidak pernah mendukung kami masyarakat. Hanya, jika PT selalu dipertahankan oleh pemerintah. Maka kami setuju, orang -orang dari 3 desa untuk ditanam di sini,” katanya.
(Tribunlampung.co.id/fajar ihwani sidiq)