Jakarta (Antara) – Fenomena lagu “Tabola Bale” baru -baru ini menjadi sorotan publik setelah viral di Tiktok. Ritme energik, lirik yang sederhana namun bermakna, dan mudah lagu ini digunakan untuk tantangan tarian membuatnya dengan cepat meroket ke puncak popularitas.
Bahkan, pada upacara pada 17 Agustus kemarin, lagu itu berhasil mengguncang suasana formal di Istana Merdeka selama peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto bersama dengan para pejabat dan para tamu yang diundang juga terbawa oleh menari, menambah perayaan yang hidup bersejarah.
Baca juga: Prabowo menari dengan lagu “Tabola Bale” di Istana Merdeka
Awal viralitas lagu Tabola Bale
Lagu “Tabola Bale” secara resmi dirilis pada 3 April 2025 oleh seorang penyanyi dari Flores, Silet Open Up (Siprianus Bhuka). Dia berkolaborasi dengan beberapa musisi muda, yaitu Jacson Zeran, Juan Reza, dan Diva Aurel. Kombinasi vokal khas pisau cukur dengan sentuhan rap dan nuansa musik R&B membuat lagu ini terdengar segar dan mudah diterima oleh pendengar, terutama generasi muda.
Sejak awal, “Tabola Bale” segera populer di media sosial. Banyak pengguna Tiktok dan Instagram menggunakannya sebagai latar belakang video pendek atau tantangan tari (tantangan tari). Fenomena ini membuat lagu ini lebih dikenal secara luas di antara orang -orang.
Popularitas inilah yang kemudian menyebar ke berbagai tahap hiburan. Klimaks terjadi ketika “Tabola Bale” diadakan dalam sebuah acara negara bagian di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025, yang berhasil mencuri perhatian publik dan menambah perayaan yang meriah dari peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Yura Yunita menyanyikan lagu “Inspirasi Diri” di depan Prabowo-Gibran
Arti dan makna lirik
Judul lagu ini, “Tabola Bale”, berasal dari bahasa daerah di Indonesia timur. Secara harfiah, istilah ini berarti perasaan hati dan pikiran yang kacau atau tidak pasti. Dalam konteks lagu, ekspresi digunakan untuk menggambarkan seseorang yang jatuh cinta – hatinya gelisah, berdebar -debar, dan terus memikirkan orang yang mereka sukai.
Lirik lagu itu menceritakan kisah seorang pria yang terpesona oleh seorang gadis bernama Maimuna. Gadis ini awalnya dikenal sederhana, tetapi setelah bermigrasi dan kembali ke kota kelahirannya, penampilannya berubah menjadi lebih elegan dan menarik. Perubahan itu membuat pria itu jatuh cinta, bahkan sampai tidur di malam hari karena dia terus membayangkan Maimuna.
Selain itu, bagian lagu yang menggunakan Minang dinyanyikan dengan jenaka. Bagian ini menambah cahaya dan penuh lelucon, seolah -olah menunjukkan bahwa kekaguman dan cinta terkadang datang dengan malu -malu tetapi penuh harapan. Kombinasi berbagai bahasa daerah membuat lagu ini tidak hanya menyenangkan untuk didengar, tetapi juga penuh dengan makna budaya.
Baca juga: Pengusaha bus PO di Kudus berhenti bermain lagu di bus karena royalti
Nuansa budaya tebal
Salah satu atraksi utama “Tabola Bale” adalah keberanian dalam menggabungkan berbagai bahasa daerah di Indonesia, terutama aksen timur dengan aksen Minang. Campuran dialek dikombinasikan dengan musik berirama modern, sehingga melahirkan karya unik sambil mencerminkan keragaman kepulauan budaya.
Harmonisasi ini bukan hanya gaya bahasa. Lebih dari itu, lagu ini adalah simbol bagaimana seni musik dapat merangkul budaya kaya budaya lokal Indonesia, tetapi tetap relevan dengan selera generasi milenium dan Gen Z. Inilah yang membuat “Tabola Bale” merasa istimewa dibandingkan dengan lagu viral lainnya.
Baca juga: Menkum memanggil pemutaran lagu di acara pernikahan yang tidak terkena royalties
Sosok di balik lagu tersebut
Nama silet terbuka mungkin hanya populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jejak karirnya cukup cemerlang. Penyanyi dari Flores, East Nusa Tenggara, telah tampil di acara skala internasional, seperti KTT ASEAN 2023 ke Abu TV Song Festival 2024 di Istanbul, Türkiye. Konsistensinya dalam menyajikan musik nuansa lokal yang dibungkus dengan cara modern membuatnya memiliki tempat sendiri di hati para penikmat musik di negara ini.
Dengan demikian, lagu “Tabola Bale” membuktikan bahwa musik regional dapat menembus batas -batas populer dengan kemasan segar dan modern. Bukan hanya tren sesaat, lagu ini menyatukan nuansa cinta, kasar, dan keragaman kepulauan.
Baca juga: Menkum menekankan lagu royalti gratis Indonesia Raya
Reporter: M. Hilal Eka Saputra Harakap
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.