Sejarah Singkat Hari Perumahan Nasional (Hapnas) 25 Agustus

Jakarta (Antara) – Setiap 25 Agustus, Indonesia memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas). Peringatan ini adalah momentum penting untuk menekankan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menyediakan perumahan yang layak untuk semua orang.

Sejarah singkat Hapernas mencerminkan upaya berkelanjutan bangsa dalam memastikan hak atas rumah yang layak. Berikut ini adalah penjelasan tentang perjalanan dan latar belakang Hari Perumahan Nasional.

Latar belakang Kongres Perumahan Rakyat Sehat 1950

Sejarah Hari Perumahan Nasional (Hapernas) berasal dari Kongres Perumahan Umum Sehat yang diadakan pada 25-30 Agustus 1950 di Bandung. Kongres ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah dan masyarakat untuk menekankan pentingnya perumahan yang layak bagi rakyat.

Kongres dibuka oleh wakil presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta. Kehadiran Bung Hatta menekankan bahwa perumahan publik telah menjadi perhatian serius pemerintah sejak awal kemerdekaan.

Dalam pidatonya, Bung Hatta menekankan bahwa perumahan adalah hak dasar setiap warga negara. Dia juga menyatakan bahwa cita -cita menyediakan perumahan umum yang layak bukan tidak mungkin, selama itu dilakukan dengan serius dan bersama -sama bekerja.

Baca juga: Kementerian PUPR mencatat sejuta program rumah untuk mencapai 634.132 unit

Penentuan 25 Agustus sebagai Hapnas

Sebagai bentuk rasa hormat dan tindak lanjut dari semangat Kongres 1950, pemerintah melalui keputusan Menteri Negara Perumahan Nomor 46/KPTS/M/2008 yang didirikan 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional. Tekad ini adalah simbol komitmen negara dalam memastikan tempat tinggal yang layak untuk semua orang.

Keputusan ini bertujuan untuk mengingatkan semua elemen negara tentang pentingnya perumahan yang layak dan sehat. Dengan demikian, peringatan Hapernas tidak hanya menjadi upacara, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab bersama kesejahteraan masyarakat.

Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan tentang pentingnya memberikan perumahan yang layak, terjangkau, dan berkelanjutan.

Dengan demikian, Hari Perumahan Nasional bukan hanya peringatan tahunan, tetapi juga pengingat akan pentingnya peran perumahan dalam pembangunan sosial dan ekonomi bangsa. Peringatan ini menekankan bahwa tempat tinggal yang layak adalah bagian dari kesejahteraan rakyat dan kemajuan negara.

Dengan semangat kerja sama timbal balik dan komitmen bersama, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan visi perumahan yang layak untuk semua orang. Ini sesuai dengan cita -cita yang telah diluncurkan sejak Kongres Perumahan Rakyat Sehat pada tahun 1950.

Baca juga: BSI Bidik Pembiayaan KPR Sejahtera mencapai RP1.1 triliun pada tahun 2021

Baca juga: PUPR: Inovasi Teknologi penting untuk mewujudkan rumah yang layak huni untuk MBR

Reporter: M. Hilal Eka Saputra Harakap
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.



Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *