JAKARTA (Antara) – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan feri Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop) di Kabinet Merah dan Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9). Ferry, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi, menggantikan Budi Arie Setiadi.
Pelantikan Ferry dilakukan bersama dengan empat menteri baru lainnya, termasuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan dan Mukhtaruddin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Ferry Joko Juliantono lahir di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1967. Sejak dia masih muda, dia belajar di SDN Duren Tiga 07 Pagi, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Jakarta Sumbangsih dan Surabaya Mahardhika, sebelum melanjutkan ke Universitas Padjadjaran (UNPADHIKA) di Universitas Padjadjaran (UNGADJARAN (UNGADHIKA), UNGADJARAN (UNGADJARAN (UNGADJADA),
Sejak era reformasi, feri dikenal sebagai aktivis dan organisasi. Dia telah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrat (2000-2006) dan telah menjadi tahanan politik pada tahun 2008 karena memimpin demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Aktor Bisnis Meminta Menkop Baru Mempercepat Transformasi Runway Daya Saing
Di bidang organisasi, Ferry dipercaya sebagai ketua Dewan Petani Indonesia sejak 2005, wakil ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sejak 2019, kepada Sekretaris Jenderal Islam Syarikat untuk 2021-2026. Dia juga terpilih sebagai ketua Asosiasi Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) untuk 2024-2028.
Selain aktif di berbagai organisasi, feri juga berpengalaman di dunia bisnis dan pemerintah. Karier awalnya dimulai sebagai auditor keuangan dalam proyek kerja sama USAID pada tahun 1991. Dia kemudian menjadi konsultan untuk pengembangan industri kecil, untuk melayani sebagai komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
Nama Ferry semakin dikenal oleh publik setelah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Koperasi dan UKM pada 21 Oktober 2024. Dalam posisinya, ia mendorong rebranding dan digitalisasi institusional koperasi, salah satunya adalah melalui aplikasi di pasar yang memudahkan orang untuk bertransaksi langsung dengan pedagang pasar.
Baca juga: Menkop baru diharapkan tumbuh secara proaktif anggota Kopdes Merah dan Putih
Sekarang, dengan mandat baru sebagai Menteri Koperasi ke -13, Ferry mengatakan dia akan segera menyadari Program Koperasi Desa Merah dan Putih/Kelurahan sebagai salah satu agenda superior Presiden Prabowo. Program ini ditargetkan untuk memindahkan sekitar 80 ribu koperasi desa dengan dukungan anggaran sebesar Rp16 triliun.
“Mulai besok, kami akan bergerak sesegera mungkin untuk kegiatan, terutama Koperasi Desa Merah dan Putih/Kelurahan dan juga koperasi pada umumnya,” kata Ferry setelah pelantikan.
Dia juga menekankan pentingnya kesinambungan program dengan melanjutkan agenda yang telah dipelopori oleh pendahulunya, Budi Arie Setiadi. “Tentu saja, kami diberi pengarahan singkat oleh Presiden untuk bekerja sesegera mungkin. Karena sebelum saya adalah perwakilan dari Mencop, tentu saja kami akan melanjutkan apa yang telah kami lakukan dengan Tuan Budi Arie,” katanya.
Melalui pengalaman panjang sebagai aktivis, organisasi, dan birokrat, Ferry Juliantono diharapkan dapat memperkuat peran koperasi sebagai pelopor di depan ekonomi rakyat Indonesia.
Baca juga: Menkop Ferry yang berfokus pada menjalankan program koperasi desa IDR 16 triliun
Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.