Alvi Maulana tertidur lelap setelah 2 jam tanpa henti memutilasi pacarnya

Tribunlampung.co.id, jatim – Kepala Unit Investigasi Kriminal Mojokerto, AKP Fauzy Pratama mengatakan Alvi Maulana (24) tertidur lelap karena kelelahan setelah 2 jam tanpa henti memutilasi tidak adanya Tiara Angelina Saraswati (25).

Tindakan keji itu dilakukan oleh Alvi Maulana di kamar mereka di Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur pada hari Minggu 31 Agustus 2025 di pagi hari.

Dalam hal ini, Alvi Maulana telah mengalami rekonstruksi kasus pembunuhan Dan mutilasi Di ruang asrama di Jalan Lidah Wetan, Lakasantri, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/17/2025).

Setelah melakukan mutilasiAlvi Maulana kemudian menjaga tubuh korban dalam kondisi menyedihkan, tidak utuh di ruang asrama.

Tersangka Alvi bangun, lalu membuang potongan-potongan tubuh Tiara dari ruang asrama di LaBarsantri pada 20.30 Wib, tiba di daerah Pacet-Cangar, Mojokerto pada hari Minggu (8/31/2025) sekitar 22.00 Wib.

“Para pelaku tertidur di rumah kos, setelah melakukan tindakannya. Kemudian membuang mayat korban menggunakan ransel merah ke Pacet,” Fauzy menjelaskan.

Kepada penyelidik, Alvi mengakui, setelah melakukan tindakan keji, dia membuang pacarIni dalam kondisi tidak lengkap, atau dalam bentuk lusinan potongan.

Tersangka menempatkan ransel yang berisi potongan tubuh Tiara ke kursi sepeda motor Yamaha Nmax Nopol W 6414 AR.

Bagian tubuh korban mutilasi Total 65 bagian, dibuang di dua lokasi cincin Pacet-Cangar Highway pada hari Minggu (8/31/2025) tadi malam.

Pengakuan Alvi sering berubah, pada awalnya tersangka mengklaim melakukannya pembunuhanDan dari Surabaya Boarding House berangkat pada pukul 04.00 WIB, untuk melemparkan mayat korban ke Pacet Cliff pada hari Selasa (2/9/2025) di 05.30 WIB.

“Mungkin karena kepanikan, pengakuan awal dari pernyataan para pelaku adalah seperti itu, tetapi setelah diperiksa secara intensif dalam penyelidikan tiga hari, orang yang bersangkutan melakukan tindakannya pada hari Minggu 31 Agustus 2025,” kata Fauzy.

Butuh 2 jam

Alvi Maulana mengaku membutuhkan waktu dua jam untuk memotong tubuh korban. Dalam rekonstruksi yang terjadi pada hari Rabu (9/17/2025), Alvi terlihat mengenakan kemeja oranye yang bertuliskan 'Precinct Polisi Mojokerto' dan hanya membungkuk dengan tangan diborgol.

Dia mendemonstrasikan sekitar 24 adegan di ruang asrama, di bawah pengawasan polisi.

“Saya mengobrol, saya juga menelepon tetapi tidak mengambil, saya terus duduk di depan pintu. (Korban) mengatakan 'tidak tahu malu'. Lalu dia naik ke atas (naik),” kata Alvi sambil menjelaskan kronologi insiden itu.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *