Kementerian Luar Negeri Indonesia menjelaskan penyebab mikrofon Prabowo meninggal selama pidato di PBB



Jakarta (Antara)-Setelah hampir satu dekade absen dari Forum PBB (PBB), presiden Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya kembali ke Majelis Umum PBB ke-80 di New York. Momen penting ini terganggu ketika mikrofon yang digunakan oleh presiden tiba -tiba meninggal saat memberikan pidato.

Ketika memberikan pernyataan pada pertemuan tingkat tinggi PBB yang membahas masalah Palestina serta solusi dua negara di markas besar PBB, New York, pada hari Senin (9/22) waktu setempat, mikrofon yang digunakan oleh presiden Republik Indonesia tiba -tiba berhenti berfungsi tepat setelah ia mengatakan hukuman, “kami bersedia memberikan pasukan perdamaian.”

Lalu, apa sebenarnya penyebab kejadian itu? Berikut ini adalah penjelasan yang diajukan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kementerian Luar Negeri) berdasarkan informasi dari sejumlah sumber.

Baca juga: Prabowo disambut dengan tepuk tangan ketika menekankan kemerdekaan Palestina

Penyebab mikrofon Prabowo Subianto meninggal selama pidato di PBB

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kementerian Luar Negeri) meluruskan masalah yang terkait dengan gangguan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ketika memberikan pidato di Majelis Umum PBB (Sekolah Menengah PBB). Menurut Kementerian Luar Negeri, itu bukan disebabkan oleh masalah teknis, tetapi karena aturan prosedural mengenai batas waktu.

“Ada aturan prosedur bahwa masing -masing negara mendapat peluang 5 menit. Jika pidato lebih dari lima menit maka mikrofon akan dimatikan,” jelas Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hartyo Harkomoyo, Selasa (9/23).

Hartyo menambahkan, setiap forum PBB memiliki ketentuan masing -masing, termasuk masalah alokasi waktu untuk setiap delegasi untuk memberikan pernyataan. Setelah waktu yang ditentukan berlalu, suara Presiden Prabowo segera terputus dan tidak lagi terdengar dalam siaran langsung sekolah menengah PBB yang dipantau oleh komunitas dunia.

Namun, ia memastikan bahwa presiden Republik Indonesia masih dapat menyampaikan pesannya dengan jelas. “Meskipun mikrofon dimatikan, pidato Presiden Prabowo masih jelas terdengar oleh para delegasi di aula sesi Majelis Umum,” kata Hartyo.

Prabowo sendiri mendapat giliran untuk berbicara kelima. Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berpidato di tempat kedua juga mengalami hal yang sama, yaitu mikrofon terputus karena melintasi batas waktu yang tersedia.

Menanggapi insiden itu, Direktorat Komunikasi Turki memberikan penjelasan yang sama, yaitu mikrofon secara otomatis berhenti bekerja ketika pidato berlangsung selama lebih dari lima menit. Seperti dilansir kantor berita Anadolu, Presiden Erdogan telah melampaui waktu karena pidatonya dihentikan beberapa kali ketika ia mendapat tepuk tangan dari hadirin.

KTT yang membahas masalah Palestina dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi. Sebanyak 33 pemimpin negara dan perwakilan organisasi internasional, termasuk Uni Eropa dan Liga Arab, menyatakan pandangan mereka tentang penyelesaian konflik Palestina dan implementasi solusi dua negara.

Kehadiran Presiden Prabowo di Forum Internasional menjadi sorotan, mengingat Indonesia secara aktif menyuarakan posisinya setelah hampir sepuluh tahun tidak muncul dalam sidang Majelis Umum PBB.

Meskipun insiden mikrofon itu terjadi, pidato Prabowo masih mendapat perhatian karena menekankan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia, terutama terkait dengan upaya untuk menyelesaikan konflik Palestina melalui pendekatan solusi dua negara.

Baca juga: Prabowo tiba di ruang Majelis Umum PBB untuk pidato

Baca juga: Presiden Prabowo Membuka Pilihan AKTIM Israel, jika Israel mengakui Palestina

Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.



Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *