Tribunlampung.co.id, Gorontalo – Takdir Guru Di SDN 2 Batudaa, Desa Payunga, Distrik Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, sekarang terancam setelah siswa melaporkan tindakan mereka kepada polisi.
Adapun aksinya Guru SDN 2, karena dia menampar murid -muridnya. Reporter Guru SDN adalah Reymond Panigoro, seorang siswa yang diduga ditampar Guru itu.
Dugaan insiden siswa dikatakan telah terjadi pada hari Jumat (9/19/2025), sekitar pukul 11.00 Wita.
Desa Payunga adalah salah satu desa di distrik Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia. Secara administratif termasuk dalam Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Distrik Batudaa sendiri terletak di pantai selatan Kabupaten Gorontalo, berbatasan langsung dengan Teluk Tomini.
Desa -desa di Batudaa umumnya memiliki potensi di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan karena mereka terletak di dekat laut serta dataran subur. Kehidupan komunitas desa biasanya tebal dengan nilai kerja sama timbal balik, kebiasaan Gorontalo, dan tradisi keagamaan.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribungorontalo.comReymond menilai bahwa kekerasan fisik tidak dapat dibenarkan dan dia merasa kecewa dengan kepercayaan yang diberikan kepada sekolah.
“Putraku dipukuli di depan kelas, menampar bagian depan dan belakang. Dia berkata karena ada keributan dengan teman -temannya, lalu Guru Adalah salah bahwa anak saya dilaporkan kepada orang luar, “kata Reymond kepada Tribungorontalo.com, Jumat (9/26/2025).
“Bagi saya, sekolah adalah orang tua kedua untuk anak -anak. Saya telah meninggalkan anak -anak dengan harapan bahwa mereka berpendidikan baik, tidak diperlakukan seperti ini,” lanjutnya.
Dia juga menyoroti tidak adanya itikad baik dari Guru Dugaan pelaku meminta maaf secara langsung.
“Tidak ada pengiriman, tidak ada penyesalan yang ditunjukkan. Itulah yang membuat saya lebih kecewa,” katanya.
Reymond sekarang menekankan bahwa dia akan mengambil tindakan hukum.
“Saya telah melaporkan kepada pihak berwenang. Jika mediasi tidak memuaskan, maka langkah -langkah hukum harus diambil. Saya ingin keadilan untuk anak saya,” pungkasnya.
Klarifikasi sekolah
Kepala sekolah SDN 2 Batudaa, Faisal Bima, memberikan klarifikasi terkait dengan insiden yang terjadi di sekolahnya.
Dia mengkonfirmasi keberadaan laporan keributan di kelas Jumat lalu. Namun, Faisal mengklaim tidak melihat secara langsung dugaan pemukulan yang terjadi.