Ringkasan Berita:
- FN (17), pelaku ledakan di SMAN 72 Jakartajelas tidak berafiliasi dengan jaringan teroris dimana saja.
- Polisi menyebut perbuatan FN murni murni dirinya, dipengaruhi kurangnya perhatian keluarga dan masalah pribadi.
- 32 korban luka masih dirawat di berbagai rumah sakit.
- FN saat ini dirawat di RS Polri Kramat Jati, mendapat perawatan medis dan psikologis karena masih di bawah umur.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta – FN (17), terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta jelas tidak berafiliasi dengan jaringan teroris apapun yang tersedia saat ini.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).
Ledakan adalah pelepasan energi secara tiba-tiba dan sangat cepat yang menghasilkan gelombang tekanan kuat, suara keras, panas, dan biasanya disertai kerusakan pada area sekitar.
Ledakan dapat terjadi karena reaksi kimia (misalnya dari bahan peledak atau gas), pelepasan tekanan tinggi secara tiba-tiba, atau korsleting listrik yang memicu kebakaran dan tekanan udara.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.comMenurut Kabag Humas, tindakan FN meledakkan bom di sejumlah titik di SMAN 72 Jakarta adalah murni perbuatannya.
“Apakah ada kaitannya dengan pelaku teror? Kami juga ingin memperjelas kepada masyarakat, memang terjadi di tempat ibadah, tapi yang bersangkutan tidak anti Islam,” ujarnya.
Kombes Budi mengatakan, tindakan terduga pelaku dalam kasus tersebut ledakan di SMAN 72 Jakarta adalah kurangnya perhatian dari keluarga.
Mantan Kapolres Malang Kota ini mengatakan, terduga pelaku anak masih berstatus anak yang berhadapan dengan hukum.
Namun hingga saat ini polisi belum mengungkap identitas terduga pelaku.
“Jangan dikira ini selalu anti Islam atau murni perbuatan sendiri,” ujarnya.
Menurut dia, terduga pelaku masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, belum diperoleh informasi lebih detail.
Polisi juga telah menggeledah rumah mahasiswa tersebut.
Sejumlah barang bukti mulai dari buku hingga dokumen disita untuk diperiksa.
Orang tua terduga pelaku juga telah dimintai keterangan.
Baca juga: Kondisi ZA, Siswa SMAN 72 Jakarta Korban Ledakan, Badan Penuh Pecahan Kuku
Kombes Budi enggan membeberkan materi terkait pemeriksaan orang tua pelaku.