Ringkasan Berita:
- SF (27), Guru PPPK SMPN 46 OKU, ditemukan tewas di kamar kosnya dengan mulut, tangan dan kaki terikat. Diduga kuat korban pembunuhan OTK.
- Sebelumnya, SF sempat curhat kepada ibunya tentang firasat aneh, mimpi buruk, hingga ular masuk ke kamar kosnya yang dianggapnya pertanda buruk.
- Satu unit ponsel dan kunci motor hilang, sedangkan barang lainnya masih utuh. SF dikenal rajin dan baru sebulan menjabat Guru PPPK.
- Pihak keluarga menolak otopsi dan memilih memulangkan jenazah karena tulus.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Baturaja – Firasat aneh SF (27), Guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sumatera Selatan, sebelum ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya.
SF rupanya sempat bercerita kepada ibunya, Kasyati, bahwa dirinya pernah mengalami kejadian aneh. Salah satunya adalah ada ular yang masuk ke kamar kosnya.
SF yang baru diangkat menjadi Guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sumsel, ditemukan tewas dengan mulut, kaki, dan tangan terikat di kamar kosnya, Rabu (20/11/2025).
SF diduga menjadi korban pembunuhan orang tak dikenal alias OTK.
Firasat merupakan suatu tanda atau perasaan intuitif yang muncul dalam diri seseorang mengenai sesuatu yang akan terjadi, meskipun tidak ada bukti yang jelas.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunSumsel.comPengakuan tersebut disampaikan SF saat Kasyati meninggal dunia di kosnya di Desa Suka Move, Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, pada 21 Oktober 2025.
“Dia bermimpi bertemu bayi meninggal dan mimpi buruk lainnya,” kata Kasyati, Kamis (20/11/2025).
Bahkan ada seekor ular di kostnya yang menurut putranya pertanda buruk. Namun Kasyati saat itu belum terlalu menanggapi anggapan tersebut.
“Karena saya baru pindah ke kos baru, saya tidak terlalu memikirkan perasaan tidak enak,” ujarnya.
Korban merupakan warga Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten lampung Timur yang mendapat penempatan sebagai Guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sumatera Selatan.
Dalam kesehariannya, SF dikenal sebagai sosok sederhana yang tidak menuntut banyak dari orang tuanya.
Bahkan ketika dia mendapat kabar bahwa dia telah lulus sebagai… Guru status PPPK Di SMP Negeri 46 OKU, SF merasa sangat bersyukur meskipun mengetahui lokasi sekolahnya berada di pedesaan yang terpencil dan sulit dijangkau bahkan dari kostnya di Desa Suka Pindahan.
Waktu tepatnya yang dibutuhkan adalah sekitar 2-3 jam dengan menggunakan sepeda motor.
Ibunya mengatakan, korban memilih mengajar di desa terpencil karena ingin membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca juga: Guru asal Lampung Timur Diduga Tewas di OKU, Baru 2 Bulan Ditunjuk PPPK
Diketahui, SMP Negeri 46 OKU hanya memiliki tiga kelas dan dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Nuraisyah.