Pesan Terakhir Siswa SD Korban Bullying Sebelum Meninggal, Minta Dimandikan

Ringkasan Berita:

  • MAR, siswa kelas 6 SD di Bukitraya, Pekanbarudiduga meninggal sebagai akibatnya menggertaking.
  • Kuasa hukum keluarga, Suroto, mengatakan MAR sempat berkata kepada ibunya, ingin memandikannya dan menggelar tikar karena rumah akan ramai.
  • MAR meninggal Minggu pukul 02.00 WIB saat keluarganya sedang tidur.
  • Pihak keluarga menunjuk Tim Advokat Pejuang Keadilan untuk mengusut kasus tersebut.

Tribunlampung.co.id, Pekanbaru – Pesan terakhir MAR, murid kelas 6 sekolah dasar negeri (SD) di Kecamatan Bukitraya, PekanbaruRiau sebelum meninggal karena dicurigai menggertakmenindas atau mengintimidasi teman sekelasnya.

Meluncurkan halaman Kompas.comKuasa hukum keluarga korban, Suroto mengatakan, korban memberikan pesan mengharukan kepada ibunya.

Korban menyampaikan pesan kepada ibunya, meminta dimandikan dan dibentangkan tikar karena rumahnya akan ramai, kata Suroto, saat diwawancarai wartawan. PekanbaruMinggu (23/11/2025) malam.

Suroto menambahkan, korban meninggal pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.

Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat keluarganya tertidur, kata Suroto.

Seperti diberitakan sebelumnya, murid salah satu sekolah dasar negeri di PekanbaruRiau, meninggal dunia diduga akibat di-bully, Minggu (23/11/2025).

Korban MAR meninggal dunia setelah diduga di-bully di sekolah.

Pihak keluarga telah menunjuk pengacara dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (Tapak) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.

“Awalnya keluarga korban tidak mau mengangkat persoalan ini, apalagi menunjuk kuasa hukumnya,” kata kuasa hukum keluarga korban, Suroto, saat diwawancarai wartawan di Jakarta. PekanbaruMinggu.

Setelah mendapat masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat agar ada evaluasi dari Pemkot Pekanbarukeluarga korban bersedia.

Pengacara memberikan bantuan hukum secara gratis.

“Kami tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi di sekolah Pekanbaru begitu juga di Riau,” kata Suroto.

Suroto menjelaskan kejadian itu menggertakPenindasan korban terjadi pada Kamis (13/11/2025).

Saat itu, korban bersama teman-temannya sedang belajar secara berkelompok di kelas.

Tiba-tiba, satu murid berinisial FT menendang kepala korban.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *