Tribunlampung.co.id, Bandarlampung – Senyum siswa kelas XII Program Migran Vokasi Jepang tampak semakin bertambah ketika tamu dari Negeri Sakura masuk ke kelasnya di SMKN 4 BandarlampungKamis (4/12/2025).
Namun di balik senyum cerahnya itu, terdapat impian besar yang mereka perjuangkan melalui pendidikan vokasi.
Di ruang kelas yang terang, aroma antusiasme sangat terasa.
Para siswa berdiri rapi dengan mengenakan kimono dan yukata warna-warni sebagai simbol penghormatan terhadap budaya Jepang.
Mereka menyambut baik Direktur Eksekutif Japan Association for Construction Human Resources (JAC) Yugo Okamoto yang datang melihat langsung proses pembelajaran sekaligus mempererat kerja sama penyiapan tenaga kerja asal Lampung.
Okamoto disambut dengan selendang tapis Lampung.
Ia tampak terkesan dengan antusiasme siswa dalam mempelajari bahasa tersebut Jepang.
Dia menyebutkan peluang kerja di Jepang masih sangat besar, apalagi negara ini sedang mengalami kekurangan sumber daya manusia (SDM).
“Setidaknya ada 80 ribu lowongan kerja di berbagai sektor. Jepang membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri untuk menumbuhkan perekonomian. Kami berharap setelah mengerjakan Jepang“, mahasiswa bisa membawa pulang ilmu dan pengalamannya,” kata Okamoto.
Katanya, syarat utama untuk bisa bekerja di Jepang adalah penguasaan bahasa.
Oleh karena itu, pelajaran nihongo menjadi menu sehari-hari para siswa tersebut.
Sesekali terlihat mahasiswa bertanya kepada rombongan yang hadir, termasuk Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela.
“Bagaimana dengan keamanannya, Bu? Apakah kita aman bekerja di sana? Mengingat banyak berita seram di media sosial,” tanya seorang siswi.
Jawab Jihan lugas. “Tidak perlu khawatir. Pemerintah sudah bekerjasama dengan pihak resmi di Indonesia Jepang. “Perlindungan dan keselamatan pekerja menjadi prioritas,” tegasnya.
Seorang siswa bernama Davi mengatakan, program Kelas Migran Vokasi bukan sekadar peluang.