Gadis SD di Pringsewu Meninggal Diduga Usai Kegiatan Pramuka, Ibu Korban Akan Ambil Tindakan Hukum

Ringkasan Berita:

  • Keluarga Zhee (12), siswa sekolah dasar di dalam Pringsewu yang tewas diduga terjatuh dari tebing saat kegiatan Pramuka, siap menempuh jalur hukum jika pihak sekolah tidak memberikan klarifikasi.
  • Ibu korban, Nia, mengaku memiliki bukti kuat dan sudah menyiapkan laporan polisi serta kuasa hukum.
  • Nia menemukan banyak kejanggalan informasi antara penjelasan pihak sekolah dengan keterangan teman-teman Zhee serta rekam medis.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pringsewu – Keluarga Aisyah Aqila Fazila Yusyah atau Zhee (12), siswa kelas VI SD yang tewas diduga terjatuh dari tebing saat kegiatan Pramuka menyatakan akan menempuh jalur hukum.

Keluarga Zhee akan mengambil tindakan hukum jika pihak sekolah tidak memberikan klarifikasi terkait kejadian sebenarnya yang terjadi pada 22 November 2025.

Ibu kandung korban, Nia, mengatakan hingga saat ini masih menunggu niat baik dari pihak sekolah sebelum membawa kasus tersebut ke aparat penegak hukum.

“Iya, kalau viral seperti ini dan pihak-pihak yang terlibat masih bungkam, saya akan laporkan.”

Karena saya punya bukti kuat, A1 tegak lurus, kata Nia Tribunlampung.co.id, Jumat (12/12/2025).

Nia pun membenarkan, proses pelaporannya sudah disiapkan. Dia hanya menunggu jawaban dari pihak sekolah.

“Saya sudah siapkan semuanya untuk LP (laporan polisi). Tinggal menunggu itikad baik atau permintaan maaf dan klarifikasi dari pihak sekolah,” ujarnya.

Saat ditanya apakah bantuan hukum sudah disiapkan atas laporan tersebut, Nia mengatakan prosesnya sedang ditangani.

“Saya sudah siapkan (kekuatan hukum),” singkatnya.

Nia menegaskan, langkah tersebut diambil karena menemukan sejumlah kejanggalan informasi terkait kronologi dugaan jatuhnya Zhee dari tebing, saat melakukan kegiatan mencari tanaman herbal dalam rangkaian kegiatan Pramuka.

Ia mengaku telah mengumpulkan informasi dari teman-teman Zhee dan rekam medis dari klinik tempat putrinya pertama kali diperiksa.

Dalam penjelasannya, Nia mengatakan pihak sekolah awalnya diduga memberikan informasi bahwa Zhee hanya mengalami kelelahan dan luka ringan.

Namun hasil pemeriksaan medis diduga adanya pendarahan otak dan trauma organ dalam. Zhee meninggal 28 jam setelah kejadian.

Meski tengah menempuh proses hukum, Nia mengaku masih terpukul dengan kepergian putrinya.

“Aku masih terpukul sampai saat ini, Zhee memanggilku mama, aku kehilangan dia,” tutupnya.

Baca juga: Kisah Viral Ibu Zhee, Terungkap Dugaan Kebohongan Sekolah, Putrinya Meninggal Usai Kegiatan Pramuka

Siswa sekolah dasar meninggal





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *