Pangdam Kristomei Apresiasi Keberhasilan Penjual Kue Keliling Yatim Piatu Menjadi Prajurit TNI AD

Ringkasan Berita:

  • Pangdam XXI Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengapresiasi Ade Apit Saputra, penjual kue keliling yatim piatu asal Pesawaran yang berhasil lolos seleksi menjadi tentara TNI AD.
  • Kristomei membenarkan hal itu TNI AD menilai prestasi dan kemampuan calon tentara tanpa memandang latar belakang keluarga.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Panglima Daerah (Pangdam) XXI Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengapresiasi kerja keras Ade Apit Saputra, penjual kue keliling yatim piatu asal Desa Hurun Kunyaian, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, yang berhasil lolos seleksi menjadi tentara TNI AD.

Pangdam Kristomei menegaskan, prestasi dan kemampuan menjadi tentara tanpa memandang latar belakang keluarga.

“Apalagi kamu punya prestasi, lalu kamu memenuhi semua persyaratan. Nilaimu spektakuler, tidak peduli anak siapa kamu, kamu harus masuk tentara TNI,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).

Dia menambahkan, TNI AD membutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi standar, dan kegagalan sebelumnya menjadi motivasi Ade Apit untuk memperbaiki diri.

“Dari kegagalan tersebut, yang bersangkutan bisa melatih dirinya agar siap menghadapi ujian,” jelasnya.

Pangdam juga berpesan kepada pemuda Lampung untuk mempersiapkan diri jauh-jauh hari jika ingin bergabung TNI AD.

“Kami juga membantu melatih pemuda Lampung untuk memenuhi persyaratan TNI AD,” kata Kristomei.

Ade Apit Saputra, putra Nazaruddin Harison dan Rumini, lolos seleksi setelah lima kali mencoba mendaftar ke TNI Angkatan Laut.

Ia viral di media sosial karena menangis saat mengumumkan kelulusannya pada 7 Desember 2025.

Keluarganya mengaku bangga.

“Apit adalah sosok yang pantang menyerah. Ia akhirnya mampu mewujudkan cita-cita ayahnya yang ingin menjadi tentara,” kata sang kakak, Reni.

Ibunya, Rumini, seorang penjual kue keliling mengaku senang dan bangga dengan prestasi yang diraih putranya.

Ade Apit merupakan sosok yang taat, rajin beribadah, dan membantu aktivitas keluarga sehari-hari.

Rumini menjelaskan bahwa kehidupan mereka sederhana; Pendapatan dari berjualan kue terkadang cukup, terkadang tidak.

Meski biasa saja di sekolah dan tak menonjol secara akademis, namun tekad dan kerja keras Ade Apit berhasil mengubah nasibnya.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *