Kuliah di Prodi Farmasi UTB Lampung dapat mempelajari perkembangan pengobatan tradisional

Ringkasan Berita:

  • Belajar Jurusan Farmasi Universitas Tulang Bawang (UTB) lampung dapat mempelajari perkembangan pengobatan tradisional.
  • Jurusan Farmasi UTB lampung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
  • Terdapat 2 peminatan yaitu Farmasi Klinik dan Komunitas, serta Vitomedis.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BandarlampungProgram Studi (Prodi) Farmasi di Universitas Tulang Bawang (UTB) merupakan program Sarjana (S1) yang berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Asih Widiyastuti selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Tulang Bawang menjelaskan secara rinci sistem pembelajaran, peminatan, dan prospek lulusan Program Studi Farmasi UTB.

“Mahasiswa yang masuk ke Jurusan Farmasi UTB akan mendapat dua jenis mata kuliah,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Yang pertama adalah mata kuliah wajib universitas, seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Mata kuliah ini bertujuan untuk membentuk karakter, etika dan kemampuan berkomunikasi mahasiswa.

Kemudian yang kedua adalah mata kuliah farmasi yang menjadi inti pembelajaran.

Pengetahuan dasar meliputi Biologi dan Fisika, dilanjutkan dengan pengenalan awal dunia farmasi yang merupakan bekal penting bagi mahasiswa sebelum memasuki materi lebih mendalam.

Lebih lanjut Asih menjelaskan, Prodi Farmasi UTB memiliki dua peminatan unggulan. Peminatan pertama adalah Farmasi Klinis dan Komunitas.

Pada peminatan ini, mahasiswa mempelajari pelayanan kefarmasian secara komprehensif, mulai dari pemberian terapi obat kepada pasien hingga penanganan berbagai masalah obat, seperti kelebihan dosis, dosis tidak mencukupi, dan interaksi obat.

Pada bidang Farmasi Komunitas, mahasiswa dibekali kemampuan untuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit dan penggunaan obat yang benar.

Selain itu, mahasiswa juga dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kefarmasian di berbagai fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, apotek, klinik, dan puskesmas.

Spesialisasi kedua adalah Vitomedicine yang fokus pada pengembangan obat tradisional.

“Konsepnya meliputi jamu, jamu terstandar, dan fitofarmaka,” jelasnya.

Mahasiswa akan mempelajari identifikasi tumbuhan obat dan kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin yang berkhasiat sebagai bahan obat tradisional.

Tidak hanya unggul di bidang akademik, lulusan Prodi Farmasi UTB juga memiliki peluang karir yang luas.

Asih menuturkan, alumni Farmasi UTB telah bekerja di berbagai sektor, mulai dari instansi pemerintah, rumah sakit, apotek, klinik, hingga puskesmas.

“Bahkan ada juga lulusan yang aktif sebagai guru, dosen, dan wirausaha di bidang farmasi,” tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/ Bintang Puji Anggraini)





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *