Ringkasan Berita:
Tribunlamopun.co.id, NTB – Kepala Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selamat Riadi yang akrab disapa Rebe sedang mandi lumpur.
Dalam video itu virusRebe terlihat duduk di genangan air jalan becek sambil menyiram kepala dan badannya menggunakan gayung berwarna hijau.
Aksi tersebut dilakukan Rebe sebagai bentuk protes terhadap kondisi infrastruktur yang belum terbenahi.
Mereka mengaku sudah memperbaikinya jalan Namun, ada kendala.
Meluncurkan Kompas.com, Rebe menjelaskan, aksi tersebut dilakukan secara spontan.
Ia mengaku emosional melihat kondisi tersebut jalan yang belum membaik meskipun telah dilakukan upaya perbaikan sementara oleh pemerintah desa.
“Aksinya kemarin spontan ya, reflek karena sudah seminggu kita mengerjakan tambalan ini, belum diremukkan, belum diremuk kering kan? Karena banyak sekali mobil yang lalu lalang, lalu lintas jadi padat karenanya. jalan pariwisata,” kata Rebe saat dikonfirmasi, Selasa (23/12/2025).
Menurut dia, tingginya intensitas lalu lintas kendaraan, khususnya kendaraan roda empat, menimbulkan tambal sulam jalan cepat rusak.
Selain itu, kondisi saluran drainase yang tersumbat juga memperparah penggumpalan lumpur di tubuh jalan.
Rebe menambahkan, segmen jalan Peranannya strategis karena menjadi jalur penghubung kawasan Penujak hingga kawasan wisata Selong Belanak.
Jalur ini sering dilalui wisatawan sehingga mengakibatkan kerusakan jalan dianggap berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat dan sektor pariwisata setempat.
“Setelah itu warga sendiri yang maju ke pemerintah, mudah-mudahan bisa diperbaiki, padahal saya lihat di desa lain akses ke desa lain juga sangat buruk, tapi kita lihat Bonder dari Penujak sampai Selong Belanak sangat strategis, selain Kuta, akses pariwisata menjadi salah satu jalur wisata di sini,” kata Rebe.
Dia menjelaskan kondisinya jalan penuh dengan lubang dan sangat berbahaya bagi penggunanya jalan.
“Dari arah Penujak sampai Mangkung paling parah 7 kilometer, tapi ada yang berlubang dan sangat berbahaya, mending rusak dan tidak masalah,” ujarnya.
“Dari arah Penujak hingga Selong Belanak banyak orang, bukan puluhan tapi ratusan yang menyebabkan masyarakat mengalami kecelakaan, apalagi karena tidak tahu medannya,” tambah Rebe.