Pengendara sepeda motor memilih menyeberang pada siang hari untuk menghindari cuaca buruk di Bakauheni, Lampung Selatan

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan – Pengendara sepeda motor asal Lampung Tengah, Deni (26), mengaku sengaja menyeberang dari pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan menuju Pulau Jawa pada siang hari.

“Saya berangkat dari Lampung Tengah, sengaja menyempatkan diri menyeberang pada siang hari karena ombak sedang tenang,” kata Deni, Sabtu (27/12).

Ia mengaku libur lima hari saja dinilainya sudah cukup karena mulai Senin ia mulai bekerja.

“Saya sengaja bekerja sebagai sopir pesantren menyeberang Meski panas, sorenya tetap menyenangkan,” ujarnya.

Penumpang pejalan kaki, Engga, mengaku sengaja meninggalkan Lampung pada sore hari menuju Tangerang, Banten karena menghindari lalu lintas cuaca buruk seperti hujan.

“Kalau menyeberang di malam hari ombaknya tinggi, makanya sengaja datang ke pelabuhan Bakauheni siang hari,” ujarnya.

Mengenai cuaca, General Manager PT ASDP Cabang Feri Indonesia BakauheniPartogi Tamba mengatakan, angin dan gelombang meningkat namun masih dalam batas aman bagi pelayaran di Selat Sunda.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan memantau cuaca melalui sistem informasi online secara real time.

“Kami berharap cuaca tetap mendukung hingga masa pasca Nataru selesai,” ujarnya.

ASDP juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk melakukan reservasi tiket sebelum tiba di pelabuhan dan mengikuti arahan petugas demi kelancaran dan keselamatan bersama.

Sedangkan jumlah penumpang bus dari pelabuhan Bakauheni ke Rajabasa atau sebaliknya mengalami penurunan sebesar 20 persen.

Suwadi (41), kondektur bus Puspa Jaya, mencatat terjadi penurunan penumpang bus dari pelabuhan sebesar 20 persen. Bakauheni ke Rajabasa atau sebaliknya.

“Kami merasa baik dari pelabuhan Bakauheni ke Rajabasa atau sebaliknya,” kata Suwadi saat diwawancara di pelabuhan Bakauheni, Lampung SelatanSabtu (27/12/2025).

Ia menyatakan, manajemen tempatnya bekerja tidak menaikkan harga tiket, standar harga masih berkisar Rp 60 ribu per orang.

Ia meyakini penumpang tahun ini tidak akan seramai tahun lalu. Jadi dengan total penumpang 25 orang, bus langsung diberangkatkan, kata Suwadi.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *