Jakarta (ANTARA) – Setelah vakum selama 13 tahun, Planetarium di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat resmi kembali beroperasi dengan fasilitas yang lebih modern sejak Selasa (23/12).
Kembali beraktivitasnya ikon pendidikan antariksa ini disambut positif masyarakat khususnya pelajar karena kebijakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang membebaskan biaya masuk bagi pelajar selama 3 bulan ke depan.
Planetarium adalah sebuah bangunan berbentuk teater yang khusus dibuat untuk menampilkan pertunjukan tentang astronomi, untuk tujuan pendidikan dan hiburan.
Di sinilah tempat Pengu beradaaku akan mengambilnya memahami navigasi dan pengenalan benda langit. Melalui teknologi proyektor khusus, planetarium ini menampilkan simulasi bintang, planet, dan berbagai benda langit lainnya dalam layar berbentuk kubah, sehingga pengunjung serasa melihat langsung langit di malam hari.
1. Teater Bintang
Ikon utama Planetarium adalah Star Theater yang berbentuk kubah besar. Teater ini menawarkan pengalaman visual yang imersif seperti berada langsung di bawah langit malam.
Melalui proyektor khusus, pengunjung dapat menyaksikan simulasi fenomena astronomi seperti pergerakan bintang, planet, dan meteor.
Selain itu, tayangan berdurasi 50-60 menit ini juga menyuguhkan beragam materi menarik, mulai dari pembentukan tata surya, gerhana matahari dan bulan, hingga sejarah kehidupan bintang.
Biasanya jadwal pertunjukan teater untuk pengunjung perorangan hanya tersedia pada akhir pekan yang terdiri dari dua sesi yaitu pada pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
Sedangkan kunjungan pada hari biasa (Selasa-Jumat) dikhususkan untuk rombongan atau rombongan besar.
2. Teleskop Observatorium
Di Planetarium Jakarta terdapat observatorium bagi pengunjung untuk mengamati benda langit secara langsung.
Di sini terdapat berbagai macam alat canggih, mulai dari Teleskop ASKO (reflektor 31 cm) yang sering digunakan untuk penelitian dan penentuan bulan sabit Idul Fitri, hingga Teleskop Takahashi (Newtonian 16 cm) dan Teleskop Coude (refraktor 15 cm).
Selain perangkat permanen tersebut, tersedia sekitar 10 unit teleskop portabel yang fleksibel untuk digunakan di berbagai lokasi.
Masyarakat dapat menggunakan fasilitas ini secara gratis pada saat kegiatan rutin melihat atau pada saat terjadi fenomena astronomi tertentu, dengan memantau jadwal yang tersedia di lokasi.
3. Pameran astronomi dan ruang pendidikan
Selain teater dan observatorium, pengunjung juga dapat menjelajahi ruang pameran yang menyajikan beragam koleksi astronomi.
Di sini terdapat alat observasi, galeri foto informatif benda langit, pakaian antariksa, dan pecahan batuan meteor sungguhan.
Kawasan ini juga dilengkapi dengan diorama edukasi dan poster tentang galaksi dan tata surya, sehingga sangat ideal sebagai sarana pembelajaran bagi rombongan sekolah dan masyarakat umum.
Sebagai destinasi wisata umum, Planetarium Jakarta juga menyediakan fasilitas penunjang yang memadai untuk menjamin kenyamanan pengunjung.
Terdapat lahan parkir yang luas, termasuk untuk bus rombongan, serta fasilitas toilet yang tetap terjaga kebersihannya.
Untuk mengisi waktu tunggu sebelum pertunjukan teater dimulai, pengunjung dapat bersantai di ruang tunggu ber-AC sambil menikmati film edukasi tentang astronomi.
Tak hanya itu, menurut penjelasan Pramono, Planetarium ini juga hadir dengan sederet inovasi teknologi terkini sebagai fasilitasnya.
Planetarium telah mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan interaksi yang lebih dinamis dan menarik antara pengunjung dengan konten pembelajaran yang disajikan.
Inovasi ini dinamakan AI Virtual Host, yaitu panduan digital berbasis kecerdasan buatan yang menyajikan informasi astronomi dan sejarah Planetarium secara interaktif.
Baca juga: Sejarah dan kebangkitan Planetarium Jakarta setelah 13 tahun ditutup
Baca juga: Planetarium ini bertransformasi menjadi pusat pendidikan sains interaktif berbasis AI
Baca juga: Rekomendasi akhir pekan di Jakarta, tur planetarium dan perpustakaan
Wartawan : Putri Atika Chairulia
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.