Acara Dog Dik Sulcor Alive Tidak Terjadi di Sragen

Tribunlampung.co.id, jateng – A anjing Dikuliti Alive ternyata tidak terjadi di distrik tersebut SragenJawa Tengah.

Ini disampaikan oleh kepala polisi Sragen Akbp Petrus P. Silalahi setelah partainya menyelidiki kasus ini.

Kasus ini keluar setelah Aris Hantoro, seorang penduduk desa Glonggong, Distrik Gondang, Kabupaten SragenMenyebarkan video melalui status whatsappnya.

Akbp Petrus P. Silalahi mengatakan bahwa partainya telah melakukan serangkaian investigasi dalam -kedua.

Akibatnya, video penyiksaan hewan tidak terjadi di distrik tersebut Sragen.

Berdasarkan pencarian forensik digital, video yang sama diunggah lebih awal pada 5 Januari 2025 oleh akun Instagram @catty_home_jember, yang menunjukkan bahwa adegan tidak ada di Sragen.

“Informasi yang menyebutkan insiden itu terjadi di Sragen Itu tidak benar dan menyesatkan, “jelas AKBP Petrus kepada wartawan pada hari Senin (9/6/2025).

Kapolres Sragen Mendesak publik untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial dan tidak dengan sembrono berbagi konten tanpa verifikasi.

Karena itu dapat memicu kerusuhan dan menyebarkan Hoaks.

“Kami juga mengeksplorasi unsur pelanggaran dalam memberikan video ini dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku jika elemen kriminal ditemukan,” katanya.

Dari hasil penyelidikan unit investigasi kriminal Sragenitu Aris Hantoro, penduduk desa Glonggong, Distrik Gondang, Kabupaten Sragen adalah pesta yang menyadarkan video melalui status whatsappnya.

Kepada penyelidik, Aris mengakui bahwa ia mendapatkan video melalui aplikasi Status Saver.

Kemudian video secara otomatis disimpan ke status WhatsApp, Instagram, dan Facebook pengguna lain yang telah terlihat.

Setelah mengunggah video ke status WhatsApp, Aris menerima pesan dari seseorang yang mengaku mewakili rumah penampungan Clow, Yayasan Pecinta Hewan yang berdomisili di Bogor.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *