Ringkasan Berita:
- Aipda Iswandi tak kuasa menahan air mata saat menguburkan istri dan anaknya yang telah meninggal terbunuh di kamar kos Payaman, Nganjuk; anak lain sangat penting.
- Teriakan korban sempat terdengar oleh tetangga kos Meilysa, sebelum pelaku muncul dengan pakaian berlumuran darah dan mengancam saksi, kemudian membakar perabotan kamar tidur korban.
- Polisi menangkap pelaku DS (30) beberapa jam kemudian di rumahnya; motif sementara terluka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Nganjuk – Aipda Iswandi, anggota polisi yang bertugas di Polsek Kertosono Polres Nganjuktidak bisa menahan tangisnya pemakamansambil mendampingi istri dan anaknya.
Aipda Iswandi merupakan suami dari Elvy Nurhayati (41) dan ayah dari Ellinda Jelsa Ika Eldianti (22). Ibu dan anak itu meninggal terbunuh di kamar kost di Desa Payaman, Kabupaten NganjukJawa Timur, Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Sementara satu anak lainnya berinisial ED (18), dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Rumah kos merupakan suatu tempat tinggal sewa yang menyediakan kamar untuk ditinggali orang lain, biasanya setiap bulan. Kos-kosan banyak digunakan oleh para pelajar, pekerja atau pendatang yang membutuhkan tempat tinggal yang praktis dengan biaya yang relatif terjangkau. Kost-kostan bisa memberikan fasilitas tambahan seperti kamar mandi pribadi, dapur bersama, Wi-Fi, atau layanan kebersihan, tergantung pengelolanya.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribun-Medan.comKeluarga dan kerabat tersebut tiba-tiba menangis tersedu-sedu saat dua unit mobil ambulans milik RS Bhayangkara Nganjuk memasuki halaman rumah duka pada Rabu (26/11/2025) sekitar pukul 21.09 WIB.
Aipda Iswandi diliputi kesedihan dan tak kuasa menahan air matanya saat membawa istri dan anaknya ke tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman Daerah Purwoasri, Kabupaten Kediri.
Aipda Iswandi yang mengenakan seragam polisi tampak digiring warganya.
Anggota Polsek Kertosono dan Polres Nganjuk tampak hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kepala Sumber Daya Manusia Polri NganjukKompol Burhanudin pun turut mendampingi langsung prosesi tersebut pemakaman kedua tubuh ke peristirahatan terakhir mereka.
“Jenazah almarhum yang meninggal tadi malam sudah kami antar. Alhamdulillah sudah diproses pemakaman Berjalan lancar tanpa kendala apa pun, kata Kompol Burhanudin, seperti dilansir Tribunjatim.com.
Burhanudin pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang menimpa keluarga korban.
“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya,” ujarnya.
Dengarkan suara jeritan
Suara jeritan kesakitan terdengar dari kamar sebelah kamarnya, di kos-kosan di Desa Payaman, Kabupaten NganjukJawa Timur, membuat Meilysa Putri (27) merasa was-was.
Namun Meilysa tak mau terburu-buru mengecek arah suara. Dia memilih untuk menunggu sampai jeritannya mereda.
Baca juga: Suara jeritan kesakitan membuat Meilysa khawatir, istri polisi dan anaknya dibunuh
Wanita asal Trenggalek, Jawa Timur ini mengungkapkan, suara jeritan korban terdengar sangat keras melalui dinding kamar kosnya pada Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.