Tribunlampung.co.id, Bangka – Mengungkapkan alasan sebenarnya untuk sang suami di BangkaPulau Bangka Belitung mengizinkan istrinya untuk melayani Johns di rumah.
Bahkan ketika sang istri melayani Johns, suami dan anaknya berjaga -jaga di luar rumah.
Ternyata pasangan muda (pasangan) membuka layanan pelacuran rumah sendirian. Bahkan sekali atau dua kali.
Ironisnya, tetangga tidak tahu aktivitas yang tidak terpuji pasangan yang muda. Dia tahu setelah ada serangan dari polisi.
Akhirnya tetangga itu bersemangat tentang aksinya pasangan Latihan muda pelacuran online di rumah pribadi mereka.
Pelacuran, atau pelacuran, adalah tindakan pertukaran hubungan seksual atau layanan seksual lainnya dengan pembayaran dalam bentuk uang, barang, atau hadiah lain sebagai bentuk transaksi komersial atau perdagangan.
Sedangkan pelacuran Online adalah kegiatan yang dilakukan oleh pekerja seks komersial (CSW) melalui media sosial untuk mempromosikan diri mereka secara bebas dalam transaksi, komunikasi dengan seseorang yang ingin menggunakan jasanya.
Akhir mengungkapkan alasan suami masuk Bangka Itu memungkinkan istrinya untuk melayani Johns di rumah.
Kepala Polisi Pemali, IPDA Tri Nurhadi, menjelaskan bahwa pasangan itu mengaku bertekad untuk berlatih pelacuran karena alasan ekonomi.
“Pengakuan mereka, uang dari pelacuran digunakan untuk kebutuhan harian. Baik suami dan istri diketahui tidak berhasil,” katanya, Selasa (9/30/2025) yang dikutip dari Tribunnews.com.
Dari hasil investigasi, pasangan Ini menggunakan aplikasi Michat untuk menemukan pelanggan.
Setelah mendapatkan calon pembeli layanan, komunikasi hasil ke WhatsApp untuk perundingan harga.
Tarif yang diinstal bervariasi antara RP. 200 ribu hingga Rp. 400 ribu untuk satu layanan.
Polres Kasatreskrim BangkaAKP Mauldi Waspandi, menambahkan bahwa para pelaku telah melakukan praktik ini 15 kali.
“Setiap transaksi dilakukan di kamar mereka sendiri, sementara suaminya menunggu di luar dengan anaknya,” katanya.