Jakarta (Antara) – Dalam pelajaran bahasa Indonesia, terutama ketika membahas karya sastra, kita tentu akrab dengan dongeng dan dongeng. Keduanya termasuk dalam cerita fiksi yang tidak benar -benar terjadi di dunia nyata.
Namun, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Dongeng lebih fokus pada cerita yang karakter utamanya adalah binatang, tetapi mereka memiliki sifat, perilaku, dan cara berpikir seperti manusia.
Sementara itu, dongeng adalah kisah fiksi yang umumnya menghadirkan manusia sebagai karakter utama dengan elemen cerita yang cenderung fantastis atau sulit diterima.
Baik dongeng dan dongeng memiliki nilai tersirat dalam cerita. Dongeng biasanya menyampaikan pesan moral yang terkait dengan kehidupan manusia, sedangkan dongeng tidak selalu harus mengandung pesan moral, karena tujuannya bisa menghibur.
Untuk lebih memahami perbedaan antara dongeng dan dongeng, berikut adalah penjelasan yang telah dilaporkan dari berbagai sumber.
Baca juga: Menekan defisit moral melalui tradisi berbicara
Definisi dongeng
Fable adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis dengan menghadirkan hewan sebagai karakter utama. Dalam cerita ini, hewan digambarkan memiliki karakter dan karakter seperti manusia.
Karakteristik dongeng adalah adanya pesan moral yang dapat dipelajari oleh pembaca. Selain itu, gaya bahasa adalah narasi dengan dialog antar karakter. Latar belakang yang digunakan biasanya diatur di alam, seperti hutan, sungai, pegunungan, atau lembah, yang semakin memperkuat atmosfer dalam cerita.
Memahami dongeng
Dongeng adalah kisah fiksi yang tidak benar -benar terjadi dan sering memiliki unsur keajaiban atau peristiwa di luar logika. Dongeng juga termasuk dalam literatur lama yang umumnya diturunkan dari generasi ke generasi, baik secara verbal maupun tertulis.
Tujuan utama dongeng adalah untuk menghibur, meskipun beberapa di antaranya juga berisi pesan moral. Dongeng sering datang dari cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah dan telah dikembalikan oleh berbagai generasi.
Jenis dongeng itu sendiri beragam, termasuk legenda dan cerita rakyat. Salah satu contoh dongeng terkenal di Indonesia adalah kisah “Malin Kundang”, yang berasal dari cerita rakyat dan diwarisi dari generasi ke generasi.
Perbedaan dari karakteristik dan dongeng fabel
1. Tema
• Fables: Kisah dalam dongeng menceritakan kisah kehidupan binatang yang berperilaku seperti manusia. Tema yang diangkat biasanya tidak jauh dari kehidupan hewan dengan pesan moral yang tersirat di dalamnya.
• Dongeng: Dongeng menceritakan peristiwa yang tidak masuk akal, seperti kisah peri, pesulap, atau makhluk sihir lainnya. Tidak semua dongeng mengandung pesan moral, karena beberapa hanya bertujuan untuk menghibur.
Baca juga: Kenali 20 Maret sebagai Hari Dongeng Dunia dan Cara Merayakannya
2
• Fables: Karakter utama dalam dongeng adalah hewan yang diberikan sifat dan perilaku seperti manusia.
• Dongeng: Tokoh -tokoh dalam dongeng dapat berupa manusia, binatang, dewa, malaikat, atau makhluk lain yang menjalani kehidupan sehari -hari dalam cerita.
3. Aliran
• Fabel: Umumnya menggunakan aliran maju, mulai dari perkenalan, konflik, hingga penyelesaian cerita yang sederhana dan mudah dipahami.
• Dongeng: Memiliki plot yang lebih bervariasi, dapat menjadi campuran, ke belakang, atau campuran. Acara dalam dongeng diatur secara koheren dari awal hingga akhir seperti cerita secara umum.
4. Karakter Karakter
• Fables: Karakter dalam dongeng memiliki sifat manusia, meskipun mereka digambarkan sebagai hewan.
• Dongeng: Karakter karakter dalam dongeng disesuaikan dengan kebutuhan cerita. Biasanya terdiri dari karakter protagonis (karakter yang baik), antagonis (figur jahat), juga Tritagonis (penengah).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun dongeng dan dongeng keduanya fiksi, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, keduanya dalam hal karakter, alur cerita, dan tujuan pengirimannya.
Baca juga: Bcl ingat sering membaca dongeng noah sebelum tidur
Baca juga: Fairytale Kampung Burns 54 Storytelling Baru untuk Kalimantan Barat
Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025