“Bagaimana cara melatih naga Anda” live-action vs animasi: apa bedanya?

Jakarta (Antara) – Adaptasi live-action dari film animasi populer Cara Melatih Naga Anda (2010) telah secara resmi ditayangkan di teater Indonesia mulai hari Rabu (11/6). Film ini adalah salah satu tontonan yang paling ditunggu tahun ini karena ia menghidupkan kembali kisah cegukan dan naga ikonik lagi, Toothless, dalam format yang lebih nyata.

Disutradarai oleh Dean DeBlois, yang juga mengerjakan trilogi hewan, versi live-action Ini menyajikan narasi yang hampir mirip dengan film asli. Namun, ada sejumlah perbedaan penting yang memperkaya pengalaman menonton dan memberikan dimensi baru untuk penggemar yang loyal.

Berikut adalah lima perbedaan utama antara versi live-action dan film animasi Cara Melatih Naga Anda:

1.

Dalam kedua versi, tabah dengan Viking melakukan perjalanan untuk menemukan sarang naga. Namun, dalam versi live-actionKapal mereka diserang oleh kawanan naga saat berada di kabut tebal. Sementara dalam versi animasi, adegan ini hanya disebutkan secara naratif, tanpa ditampilkan secara eksplisit.

“Dengan menambahkan adegan ini, kami ingin mengingatkan penonton bahwa ancaman Dragon sangat nyata, bahkan ketika Hiccup mulai berteman dengan salah satu dari mereka,” kata DeBlois seperti dikutip oleh The Hollywood Reporter.

Baca juga: Dua trailer baru film “Warkop DKI Cartoon” telah dirilis

2. Hiccup dan hubungan emosional Astrid lebih dalam

Momen ketika Hiccup ditunjuk untuk membunuh mimpi buruk yang mengerikan di arena menjadi poin penting dalam cerita. Dalam versi live-actionHiccup dan Astrid melakukan percakapan emosional sebelum pertempuran. Hiccup meminta Astrid untuk tidak membantunya jika dia gagal, untuk mempertahankan citra Astrid.

Berbeda dengan versi animasi, di mana Astrid hanya berharap Anda mendapatkan perjuangan yang baik, versi live-action Menunjukkan dinamika emosional yang lebih kompleks antara keduanya.

3. Adegan pertempuran ompong yang lebih panjang

Ketika Hiccup dalam bahaya di arena, Toothless datang untuk menyelamatkannya. Dalam versi animasi, pertempuran ompong melawan mimpi buruk mengerikan berlangsung sebentar dan lebih fokus pada efek kejutan.

Saat dalam versi live-actionAdegan ini diperluas menjadi lebih intens dan dramatis sebelum Viking akhirnya campur tangan. Ini sejalan dengan janji DeBlois bahwa film ini akan lebih kaya beraksi.

4. Astrid lebih tegas dan memiliki ambisi untuk menjadi seorang pemimpin

Pada saat makan malam dengan Gobber, Astrid dan Hiccup memiliki percakapan yang lebih terisi dalam versi live-action. Astrid menegur cegukan karena menyarankan bahwa naga itu mungkin tidak seburuk itu, dan menantangnya untuk memilih: mendukung Viking atau naga.

Astrid juga mengungkapkan ambisinya untuk menjadi kepala suku suatu hari, dan menuduh Hiccup mendapatkan kenyamanan karena itu adalah putra kepala. Dinamika ini tidak ditemukan dalam versi animasi, dan memberikan kedalaman karakter astrid yang lebih kuat.

Baca juga: Will Smith Story menolak tawaran film “Inception”

5. Momen emosi antara Stoic dan Astrid

Adegan klimaks ketika Hiccup tidak sadar setelah pertempuran terakhir tetap ada di kedua versi. Namun, versi live-action Menambahkan sentuhan emosional baru. Astrid mendekati tabah yang berlutut di samping yang ompong dan menyentuh bahunya sebagai bentuk dukungan.

Momen ini menunjukkan bahwa Stoic tidak lagi harus menanggung kesedihan saja, dan memperkuat rasa kebersamaan di antara para karakter.

Adaptasi dekat dengan novel asli

Meskipun filmnya live-action Ini masih mengikuti aliran utama versi animasi, banyak elemen lebih dekat dengan novel karya Cressida Cowell. Dalam novel itu, karakter ompong digambarkan sebagai kecil, malas, dan sering berdebat. Sementara itu, Astrid tidak ada dalam versi buku, tetapi digantikan oleh karakter camicazi impulsif.

Perbedaan lain, hubungan negara Viking dan Naga dalam novel ini lebih kompleks, dengan latar belakang budaya dan humor yang lebih tebal. Film -film animasi lebih suka pendekatan dramatis, sementara buku -buku menyoroti nuansa pengembangan petualangan dan karakter secara mendalam.

Adaptasi live-action Ini menunjukkan upaya kreatif untuk menghidupkan kembali kisah klasik dengan pendekatan baru yang masih menghormati materi asli.

Bagi penggemar, film ini adalah kesempatan untuk menjelajahi dunia Hiccup dan Toothless dari perspektif yang lebih matang dan emosional.

Baca juga: 5 Film Paling Populer Netflix Indonesia Juni 2025, ada “Pulung Hang”

Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.



Source link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *