Tribunlampung.co.id, bandar Lampung – Cuaca buruk yang menghantam bagian dari area provinsi Lampung mengakibatkan tiga bencana alam berturut -turut.
Dimana, angin angin topan, banjirdan tanah longsor terjadi di tiga distrik yang berbeda, yaitu Mesuji, Tanggamus, dan Pesawaran.
Kepala Hubungan Masyarakat, Badan Manajemen Bencana Provinsi (BPBD) LampungWahyu Hidayat, menyampaikan tiga bencana terjadi pada 4, 6, dan 7 September 2025.
Pada 4 September, angin angin topan Desa Buko Poso, Way Serdang District, Mesuji Regency, sekitar 09.45 WIB.
“Kejadian ini menghasilkan 12 unit unit perumahan warga dengan kerugian diperkirakan sebesar Rp 17.050.000,” Uhar Wahyu Hidayat, Senin (8/9/2025).
Dia mengatakan bahwa tidak ada kematian dalam insiden ini.
“BPBD bersama dengan tim gabungan Mesuji telah turun ke lokasi evakuasi dan mengumpulkan data,” kata Wahyu.
Selanjutnya, hujan lebat yang disebabkan oleh Regency Tanggamus pada hari Sabtu (6/9/2025) banjir dan tanah longsor di beberapa distrik.
“Banjir merendam pemukiman penduduk di Cukuh Balak, Kelumbayan, Semaka, dan Limau,” jelas Wahyu.
“Kejadian ini menyebabkan unit Puskesmas di desa Napal terendam, dan sekitar 6 hektar sawah di desa Susuk tergenang,” jelasnya.
Selain itu, hujan juga memicu tanah longsor di sejumlah bukit.
Bahan tanah longsor menimbun unit penghuni perumahan dan punya waktu untuk memotong akses jalan setempat.
Selain itu, bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Pesawaran pada hari Minggu, 7 September 2025.
Hujan dengan intensitas tinggi memicu tanah longsor di Sinar Puncak Hamlet dan Sinar Ogan Hamlet, Desa Harapan Jaya, distrik Way Ratai, sekitar pukul 07.30 Wib.
“Satu unit rumah rusak oleh tanah longsor,” kata Wahyu.
Selain itu, tanah longsor juga menutupi bodi jalan sepanjang 15 meter, menyebabkan akses antar desa terputus.
“BPBD Pesawaran dengan tim bersama dan masyarakat setempat telah bekerja bersama untuk membersihkan bahan tanah longsor,” katanya.
“Alhamdulillah tidak ada kematian dalam insiden ini,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/hurri agusto)