Ringkasan Berita:
- Seorang anak SD meninggal dunia setelah terseret arus deras air di kompleks perumahan tempatnya tinggal.
- Diawali dengan bermain perosotan di Siring saat hujan deras di lokasi tersebut.
- Bocah itu terpeleset dan terbawa arus hingga terjebak di gorong-gorong.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandarlampung – A anak sekolah dasar kelas, Arkhan Athaya (7) mati dunia usai tersapu derasnya air Siring, Sabtu (20/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Padahal korban sudah diingatkan untuk tidak bermain perosotan di sungai dekat rumahnya. Namun peringatan itu tidak menghentikannya.
Akibatnya, bencana terjadi ketika korban bernama Arkhan (7) terpeleset dan terseret arus air yang deras di siring. Aliran airnya deras karena saat itu sedang hujan deras
Kapolsek Sukarame Kompol M Rohmawan membenarkan kejadian tersebut anak sekolah dasar kelas 1 mati dunia sambil bermain slide di siring.
Peristiwa itu terjadi tepatnya di Siring Perumdam 2 Sriwijaya, Desa Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung.
Korban ini bermain perosotan di siring tempatnya tinggal hingga meninggal dunia, kata Rohmawan saat diwawancara melalui chat WhatsApp, Minggu (21/12/2025).
Arkhan tidak sendirian saat bermain perosotan siring. Temannya mengingatkannya tetapi dia tidak memperhatikan. Arkhan terus memainkan slide di atas ring.
Akhirnya ia terpeleset dan terseret arus hingga terjebak di gorong-gorong depan Masjid Jami Al Ikhlas.
Korban ditemukan di lereng sedalam 20 cm dan lebar kurang lebih 40 cm.
Saat itu teman korban meminta pertolongan, kemudian warga sekitar membantunya hingga dibawa ke rumah sakit, kata Rohmawan.
Namun anak sekolah dasar ini sudah dinyatakan mati dunia oleh rumah sakit.
Rohmawan mengungkapkan, saat ditemukan, korban mengalami luka lebam di dahi kiri atas. Ia juga mengalami luka memar di pelipis dan mata kirinya. Kemudian lutut kirinya robek akibat benturan benda tumpul.
Pihak keluarga enggan melakukan autopsi karena menerima kondisi korban.
Atas kejadian tersebut, Rohmawan mengimbau para orang tua untuk mengawasi anaknya saat bermain di tengah hujan dan tetap waspada.
Kita tahu, kemarin sore saat kejadian dikatakan hujan deras, air yang melewati siring juga cukup deras, kata Rohmawan.
Menurut dia, korban terbawa arus hingga terjebak di gorong-gorong mati dunia. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Berita Berikutnya Identitas 8 ABK yang Hilang Saat KM Maulana 30 Terbakar di Perairan Belimbing Lampung