Dian Satria bantah bersembunyi usai membunuh bos kerupuk, mengaku tidur di masjid

Ringkasan Berita:

  • Dian Satria (34) membantah bersembunyi usai membunuh dan merampok bosnya udang renyah Darma Kusuma (52) di Desa 15 Ilir Kecamatan Ilir Timur I, palembang.
  • Ia mengaku kabur ke Bandung bermodal Rp 2 juta hasil perampokan, tidur di berbagai masjid sambil menunggu waktu penyerahan diri.
  • Dian mengaku tidak berniat membunuh, namun melakukan “kesalahan” karena korban menolak saat meminta uang.
  • Polisi menjelaskan, pembunuhan terjadi setelah tersangka mengintai toko korban selama dua pekan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, palembang – Dian Satria (34) membantah sempat kabur lalu bersembunyi setelahnya membunuh bos udang renyah bernama Darma Kusuma (52), in palembangSumatera Selatan.

Saat melarikan diri, Dian mengaku tidur di masjid. Dia berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid lain untuk menghindari kejaran polisi.

Aksi yang dilakukan Dian terjadi di ruko korban, tepatnya di Jalan Hukum RT 029 RW 006, Desa 15 Ilir, Kecamatan IT I, palembang beberapa waktu lalu.

Desa 15 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I (IT I), palembang merupakan salah satu kecamatan yang berada di pusat kota palembangSumatera Selatan.

Ciri-ciri wilayahnya termasuk wilayah padat penduduk. Dekat dengan pusat perdagangan, pasar dan kawasan bisnis di sekitar Ilir Timur. Akses transportasi cukup mudah karena berada di kawasan inti kota. Penduduknya beragam dengan aktivitas ekonomi yang sibuk, mulai dari perdagangan hingga jasa.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunSumsel.comUsai kejadian, dengan modal Rp 2 juta hasil perampokan, Dian kabur ke Cimahi, Bandung.

Saat melarikan diri, Dian mengaku ingin menyerahkan diri. Namun setelah kurang lebih 8 hari berada di Kota Bandung, uang tersebut habis untuk makan, biaya dan menelpon pacarnya yang seorang janda di palembang.

“Jujur pak, saya kabur dengan modal Rp 2 juta. Uang hasil perampokan saya di rumah korban, uangnya untuk kos, makan, dan telpon ke pacar saya lewat konter ponsel,” ujarnya saat dipaparkan dalam rilis di Polrestabes. palembangKamis (4/12/2025).

Lanjut Dian, selama di Bandung ia tidak bisa kemana-mana, hanya tidur di masjid dan berpindah-pindah masjid satu ke masjid lainnya.

“Saya tidak sembunyi pak. Saya hanya tidur di masjid dan berpindah-pindah,” kata Dian, seorang mualaf.

Di masjid, lanjut Dian, pikiran saya hanya sebatas berdoa dan berdoa agar tidak ketahuan.

“Iya tidur, sholat dan berdoa pak, biar tidak ketahuan. Tapi sesekali kalau rindu pacar, saya telpon lewat loket, pinjam telepon pemilik konter ponsel di sana,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai barang milik korban yang dicurinya. Diakui Dian, ponsel yang diambil saat perampokan hanya dimatikan dan tidak dijual.

“Hp korban saya tidak jual pak, saya matikan. Apalagi hp saya juga saya matikan,” ujarnya.

Dian sendiri mengaku saat itu tidak ada niat untuk membunuh korban, namun karena korban melawan, ia melakukan kesalahan.

Baca juga: Pengakuan Dian yang Mengejutkan, Bunuh Bos Kerupuk Usai Minta Pekerjaan, Sakit Hati





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *