Ringkasan Berita:
- Purnomo (60) tewas istri Serial Tri Retno (62) usai emosi karena kerap diledek soal ekonomi. Korban dipukul dengan linggis lalu dibekap dengan bantal.
- Pelaku melarikan diri ke lampung dan ditangkap setelah polisi melacak sepeda motor yang ditinggalkannya.
- Ia mengaku menyesal dan kini dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jombang – Emosi karena digoda istri Serial tersebut, seorang pria berusia 60 tahun bernama Purnomo bertekad untuk membunuhnya kehidupan Tri Retno Jumilah (62).
Setelah membunuh istri Dalam serial itu, Purnomo kemudian kabur ke lampunghingga akhirnya ditangkap di kawasan Rajabasa Baru, lampung Timur pada Jumat (21/11/2025).
Pembunuhan Purnomo tepatnya terjadi di rumahnya di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Minggu (9/11/2025) malam.
Pembunuhan adalah tindakan penghilangan kehidupan seseorang dengan sengaja atau melawan hukum. Dalam hukum pidana, pembunuhan merupakan kejahatan berat dan dapat diancam hukuman penjara lama, penjara seumur hidup, atau hukuman mati, tergantung niat dan cara eksekusi.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.comPria asal Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ini memilih Lampung sebagai tempat persembunyiannya, karena sudah sepuluh tahun bekerja di kawasan itu.
Tempat persembunyiannya diketahui setelah polisi menemukan sepeda motor Yamaha Vixion yang sebelumnya hilang dari lokasi kejadian.
Pelaku menggunakan sepeda motor untuk melarikan diri usai pembunuhan istri seri.
Dia meninggalkan sepeda motornya di satu lokasi, lalu kabur ke sana lampung menggunakan bus satu hari setelah kejadian.
Kronologi Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan tersebut bermula pada Minggu (9/11/2025) malam.
Saat itu, Purnomo dan korban Tri Retno Jumilah sedang berduaan di dalam rumah.
Tiba-tiba keduanya terlibat adu mulut. Hingga akhirnya keluar kata-kata dari mulut korban yang dianggap menghina pelaku.
Kata-kata mengejek yang keluar dari mulutnya istri membuat pelakunya emosi.
“Pembunuhan itu tidak direncanakan, spontan karena sakit hati istrikata Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin Alexander, seperti dilansir Tribunjatim.com, Senin (24/11/2025).
Purnomo tak kuasa menahan emosi karena selama ini kerap diejek korban karena masalah ekonomi.
Apalagi setelah setahun terakhir pelaku tidak bekerja lagi.