Tribunlampung.co.id, Sidoarjo – Identitas tragedi kematian korban runtuh Musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Jawa Timur Akhirnya berhasil diungkapkan pada hari Sabtu (4/10/2025) malam.
Islamic Boarding School adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang telah ada sejak lama di Indonesia. Fungsi sekolah asrama Islam tidak hanya sebagai tempat untuk mempelajari pengetahuan agama, tetapi juga sebagai tempat untuk bimbingan moral, disiplin, dan kehidupan sosial.
Setidaknya 17 mayat ditemukan, tiga di antaranya terungkap. Para korban adalah siswa remaja dan berasal dari kota Surabaya.
Pertama, tubuh bernomor PM-RSBB 002 diidentifikasi melalui gigi, medis, dan properti. Pencocokan data ante-mortem (AT) bernomor 036 bernama Firman Nur, Pria (16), seorang penduduk Jalan Tembok Lor 3 No. 8 A Surabaya.
Kedua, tubuh bernomor PM RSBB 003 diidentifikasi melalui medis dan properti. Pencocokan data AM 007, bernama Muhammad Azka Ibadur Rahman, pria berusia 13 tahun dengan alamat Jalan Randar Indah No 14 Kenjeran Surabaya.
Ketiga, tubuh bernomor PM RSBB 006 diidentifikasi melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti barang. Cocokkan dengan data AM 019 bernama Daul Milal, seorang pria berusia 15 tahun dengan alamat Jalan Sido Kapasan Gang 8 No 18 Surabaya.
Dia menambahkan, ketiganya ditemukan dalam kondisi seluruh tubuh. Hanya saja, tidak dapat dipungkiri jika ada reaksi pembusukan mengingat telah terjadi selama berhari -hari setelah kejadian.
“Utuh (semua tubuhnya). Jika masalah kondisi (busuk) adalah faktor alami. Ya, pahami, itu berarti. Jika utuh, utuh. Bukan karena sesuatu tetapi karena kondisi alami. TribunjatimMinggu (5/10/2025).
Khusnan menekankan bahwa penyerahan tubuh korban kepada keluarga akan dilakukan sesegera mungkin. Bahkan, ia dapat menekankan, penyerahan diri dapat berlangsung malam ini atau Minggu (5/10/2025) di pagi hari.
“Malam ini, kami juga menyerah karena keluarganya benar -benar ingin menjadi sangat cepat. Dan hal terakhir yang perlu kami sampaikan untuk kami berduka, semoga semangatnya, adik -adik saya diterima oleh Allah Swt. Amin,” katanya.
Kemudian, menyinggung temuan evakuasi menghasilkan dalam bentuk pemotongan tubuh; Organ -organ anggota tubuh salah satu kaki kanan korban, Khusnan menjelaskan, bagian tubuh masih belum dikategorikan sebagai tubuh. Namun, lebih akurat disebut bagian tubuh (bagian tubuh).
Jumlah korban yang berhasil dievakuasi, 17 mayat dan satu bagian tubuh. Dan semuanya ditampung oleh 18 kantong tubuh yang dievakuasi ke Rumah Sakit DVI Post Bhayangkara.
“Bagian tubuh, kami akan mengirimkannya besok pagi besok pagi besok pagi saya akan mengirimkannya ke Jakarta (Rumah Sakit Bhayangkara I Pusdokes Polri),” pungkasnya.
Berita berikutnya Santri menjadi pekerja konstruksi, penjaga ponpes: amal jariyah