Tribunlampung.co.id, Bengkulu – Kakek Anak laki-laki korban pembunuhan di dalam Bengkulu Kata kecurigaan ketika mencari cucunya, disinggung oleh ayah dari pelaku yang mengaku melamun.
Kecurigaan muncul ketika ayah pelaku mengatakan masih ada Anak laki-laki yang hidup.
Diketahui, awal paparan kasus kematian 2 Anak laki-laki Penduduk desa Kandang bernama Abiyu (9) dan Arjuna (8), ditemukan tewas dalam karung, diduga dibunuh dengan diajukan dan dimakamkan di kolam ikan. Insiden itu ternyata telah terjadi pada 15 April 2025 sekitar pukul 16:00 setelah kedua korban ketahuan memancing ikan di kolam di belakang rumah orang tua para pelaku dengan inisial PT (17).
Ayah PT telah memainkan peran aktif selama pencarian kedua korban. Faktanya, berdasarkan informasi kakek korban Arjuna yang memberikan informasi sebagai saksi kasus ini, pada hari kedua pencarian, ayah pelaku mengaku dapat melaksanakan keberadaan korban.
Pada hari kedua pencarian, ayah pelaku dengan inisial yang dikatakan SC berdasarkan penerangannya masih ada 1 korban yang masih hidup.
Pernyataan yang dibuat oleh ayah pelaku hari itu dianggap aneh oleh keluarga, dan saksi telah disampaikan kepada polisi ketika memberikan informasi kepada polisi.
“Ayah pelaku menyatakan bahwa hanya 1 korban yang masih hidup, tetapi pada waktu itu semua tidak peduli oh mungkin karena dia adalah dukun atau semacamnya. Itu semua informasi yang kami dapatkan,” kata penasihat hukum keluarga korban Arjuna, Ana Tasia Pase Jumat (4/25/2025).
Kamis (5/24/2025) malam Ana mengatakan, sudah ada 2 saksi tambahan yang mereka bawa untuk memberikan informasi kepada polisi.
Kedua saksi itu adalah 2 kakek dari korban Arjuna yang selama periode pencarian bersama dengan ayah pelaku.
Menurut Ana, informasi kecil yang akan terus mereka berikan kepada polisi untuk membuat kasus pembunuhan Ini cerah.
Karena sampai sekarang keluarga korban masih percaya jika pelaku yang terlibat dalam kasus ini pembunuhan Tidak hanya tersangka PT (17), tetapi diduga ada pelaku lain yang membantu tersangka PT.
“Kakek kedua korban memberikan informasi tentang proses menemukan kedua korban, pada waktu itu ayah dari pelaku diduga memainkan peran yang sangat aktif dalam mencari korban, dan memainkan peran seolah -olah dia adalah seorang dukun,” kata Ana.
Dengan proses menyelidiki kasus yang berkelanjutan, keluarga itu menyatakan penghargaan dan rasa terima kasihnya kepada polisi.
Sampai hari ini, Polisi Satreskrim Polisi Penyelidik Bengkulu Masih bekerja keras dalam menyelidiki kasus ini.
“Atas nama keluarga Arjuna, kami berterima kasih kepada Kapolresta Bengkulu Seiring dengan semua barisan yang telah membantu mengungkap kasus ini, “kata Ana.
Artikel ini telah ditayangkan Tribunbengkulu.com
(Tribunlampung.co.id / tribunbengkulu.com)
MEMBACA Berita populer