Korban Banjir Ramai Minimarket dan Gudang Bulog, Bahan Makanan Habis Terjual

Ringkasan Berita:

  • Warga Kota Sibolga–Tapanuli Tengah (Tapteng) menjarah minimarket dan gudang Bulog usai dilanda bencana banjir dan longsor, Sabtu (29/11/2025).
  • Sebab, warga masih belum mendapat pasokan makanan setelah berhari-hari terjebak bencana.
  • Bantuan logistik baru diberangkatkan ke Tapteng–Sibolga menggunakan pesawat Hercules pada Jumat (28/11/2025) dan belum sampai ke tangan warga.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sibolga – Warga Kota Sibolga–Tapanuli Tengah (Tapteng) menjarah minimarket dan gudang Bulog usai dilanda bencana banjir dan longsor, Sabtu (29/11/2025).

Aksi tersebut merupakan rangkaian penjarahan di berbagai toko modern di Sibolga dan Tapteng. Warga mencuri makanan dari berbagai tempat sekaligus demi bertahan hidup.

Mengutip Tribun Medankota ini dilanda bencana pada tanggal 24-25 November yang menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal, listrik padam, dan akses jalan terputus. Yang paling fatal, persediaan makanan tidak bisa masuk hingga berhari-hari.

Sedangkan bantuan pemerintah baru bisa disalurkan mulai Jumat (28/11/2025). Bantuan logistik dari Medan telah diberangkatkan ke Tapteng-Sibolga menggunakan pesawat Hercules.

Namun hingga malam hari ketika terjadi penjarahan di berbagai titik, bantuan tersebut belum sampai ke tangan masyarakat. Keterlambatan ini memperparah kondisi warga yang sudah lima hari tidak mendapat pasokan makanan.

Ketika pasokan tidak masuk, harga pangan di pasar-pasar kecil yang tersisa melonjak tak terkendali. Laporan warga menyebutkan harga cabai mencapai Rp300 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal. Bahan makanan lainnya juga sulit ditemukan.

Kondisi ini memicu gelombang kepanikan dan membuat masyarakat semakin nekat menggerebek gudang, toko, dan fasilitas penyimpanan logistik.

Salah satu minimarket ternama berlogo biru menjadi sasaran penjarahan di tengah bencana alam yang melanda kawasan Sibolga, Sumatera Utara (Sumatera Utara). Berdasarkan video amatir, terlihat kerumunan orang membawa barang dari dalam Indomaret.

Penjarahan ini diduga terjadi karena akses jalan utama pendistribusian paket bantuan masih terhalang material bencana alam. Indomaret pun membenarkan adanya peristiwa penjarahan tersebut.

“Iya betul, banyak jalur darat yang tertimbun tanah longsor sehingga bantuan bencana belum bisa mencapai lokasi,” kata Direktur Eksekutif Marcomm Indomaret, Bastari Akmal, Sabtu (29/11/2025).

Namun Indomaret belum memutuskan mengambil tindakan hukum terhadap penjarahan tersebut. Menurutnya, kondusifitas wilayah terdampak menjadi hal utama yang perlu dipastikan.

Terpisah, Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara mengatakan kondisi sosial di Sibolga semakin memburuk setelah infrastruktur vital rusak parah.

Jalan penghubung tertimbun tanah longsor, jembatan putus, dan seluruh kawasan gelap gulita akibat pemadaman listrik.

Jaringan komunikasi yang masih terputus membuat warga tidak mengetahui perkembangan evakuasi maupun jadwal kedatangan bantuan.

Situasi darurat inilah yang membuat warga berbondong-bondong mencari makan dengan cara apa pun.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *