Langkah -langkah kecil petugas JKN di lorong panjang layanan klinis ke rumah sakit

Tribunlampung.co.id, bandar Lampung – Matahari mulai sederhana di cakrawala barat, sinar yang awalnya panas sekarang melembut, meninggalkan nada kuning keemasan menari di antara cabang -cabang pohon. Udara perlahan berubah dingin, menunjukkan hari dimulai di sore hari.

Di sebuah klinik kecil di Adiluwih, Pringsewu, Lampung, suasananya masih cukup ramai.

Pasien datang dan pergi, berharap mendapatkan bantuan sebelum malam benar -benar terlambat.

Di salah satu sudut ruang perawatan, Tio bukan nama asli yang lemah.

Di sampingnya, sang istri tampak panik, memegang kartu dengan erat BPJS Kesehatan.

Dia buru -buru menuju ke konter pendaftaran, berharap proses itu bisa berjalan cepat sehingga suaminya segera ditangani.

Namun, seperti banyak penduduk lainnya, administrasi layanan BPJS sering menjadi tantangan.

Istri bingung tentang mengisi data, tidak memahami prosedur pendaftaran melalui aplikasi.

Pada saat itu, seorang wanita mengenakan jilbab dengan pastel rompi hijau mendekat.

Tatapannya tenang, katanya lembut, dan senyum kecil tidak pernah lolos dari wajahnya.

Dia bukan petugas medis, tetapi seorang teman yang dikirim secara khusus oleh BPJS Kesehatan.

Namanya Heni Yuliana Sari. Dia adalah Koordinator EP3RS, tim khusus yang dibentuk untuk memastikan Layanan Asuransi Kesehatan Nasional (JKN) berjalan secara optimal di berbagai fasilitas kesehatan.

Tugas Heni tidak menetap di satu tempat. Dia pindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, dari Puskesmas ke Puskesmas, di sepanjang ruang layanan, menyapa pasien, mendengar keluhan, dan mendidik masyarakat untuk memahami cara mengakses layanan JKN, terutama melalui aplikasi digital seluler JKN.

Tidak jarang Heni adalah tempat untuk menceritakan, kemarahan kemarahan, bahkan benteng terakhir di tengah -tengah kebingungan pasien.

Tapi dia mengerti bahwa itu bukan karena ketidaksukaan. Itu karena kurangnya pemahaman, karena takut, dan karena mereka merasa aneh dengan sistem baru.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *