Tribunlampung.co.id, Miskin – Nasib orang tersebut dokter di dalam MiskinJawa Timur, yang melecehkan pasiennya 3 tahun yang lalu, sekarang mengancam akan masuk penjara karena mereka akan dilaporkan ke polisi.
Sebelumnya diketahui, kasusnya melecehkan terhadap pasien terjadi di Garut. A dokter Isi M Syafril Firdaus atau MSF di Garut melecehkan pasiennya yang memeriksa kehamilan.
Sekarang, kasus baru muncul MiskinJawa Timur. Jahat dokter Inisial yang diduga melecehkan pasien wanita dengan inisial Qar dari Bandung, Jawa Barat, di Rumah Sakit Persada (RS), City Miskin. Tindakan asli sebenarnya terjadi pada bulan September 2022, tetapi korban 31 tahun, hanya berani melaporkan insiden yang ia alami pada April 2024.
Pengacara korban, Satria Marwan mengatakan kliennya trauma dan takut setelah dilecehkan oleh AY. Itulah alasan yang membuat korban tidak segera melaporkan tindakan AY ke polisi atau rumah sakit.
“Kesimpulannya adalah bahwa korban sebelumnya takut dan disiksa batinnya karena itu diselenggarakan selama hampir tiga tahun. Tetapi karena ada beberapa insiden serupa untuk beberapa waktu ia akhirnya berkelana untuk berbicara,” kata Satria, Rabu (4/16/2025).
Satria menjelaskan, kasusnya melecehkan Seksual yang diduga dilakukan oleh AY dimulai ketika korban sedang berlibur Miskin. Namun, kondisi kesehatan korban mengalami penurunan pada 26 September 2022 di pagi hari. Korban kemudian mencari rumah sakit berdasarkan ulasan terbaik di browser Google.
Dari sana, korban menemukan Rumah Sakit Persada kemudian pergi ke tempat kejadian untuk mencari perawatan. Setibanya di Rumah Sakit Persada, korban segera menerima perawatan dan kemudian diizinkan pulang setelah proses perawatan selesai. Namun, dokter AY telah meminta korban untuk mengirimkan nomor ponsel (HP) ke petugas di meja perawat sebelum kembali ke rumah.
“Korban diminta untuk meninggalkan nomor telepon, katanya, jika ada perkembangan (hasil pemeriksaan kesehatan) dapat dihubungi langsung oleh rumah sakit,” jelas Satria.
Setelah memberikan nomor, korban menerima pesan yang berisi hasil pemeriksaan kesehatan. Namun, pihak yang mengirim hasil pemeriksaan kesehatan bukanlah rumah sakit, tetapi nomor WhatsApp ay. Pelaku kemudian mengirim pesan berkelanjutan yang tidak terkait dengan hasil pemeriksaan korban. Setelah menjadi spam, mengobrol oleh para pelaku, korban kembali ke Rumah Sakit Persada karena kondisi kesehatannya tidak membaik. Dia akhirnya dirawat di ruang VIP Rumah Sakit Persada selama tiga hari. Pada saat itu, AY, yang diduga tidak bertugas mengunjungi korban di ruang perawatan dan kemudian melakukan tindakan tidak senonoh.
Supervisor Public Relations Persada Sylvia Kitty Hospital mengkonfirmasi bahwa AY IS dokter di rumah sakit. Mengenai tindakan asli yang diduga dilakukan oleh AY, Rumah Sakit Persada telah mengambil tindakan dengan menonaktifkan para pelaku.
“Orang yang bersangkutan telah dinonaktifkan untuk sementara waktu sambil menunggu proses investigasi yang sedang berlangsung,” kata Sylvia, Rabu (4/16/2025).
Dia juga menyatakan, Rumah Sakit Persada tidak mentolerir semua bentuk pelanggaran etis. Rumah Sakit Persada juga membentuk tim investigasi internal untuk mengeksplorasi kasus yang diduga melecehkan dilakukan secara seksual. Sylvia menegaskan, Rumah Sakit Persada akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku jika terbukti melakukannya melecehkan seksual
(Tribunlampung.co.id / Tribun-medan.com )
Baca juga: Suami Lisa Mariana dengan tegas memanggil dagingnya dan bukan anak Ridwan Kamil