Pengakuan mengejutkan siswa sekolah menengah pertama telah dipaksakan sejak sekolah dasar, pelakunya adalah 16 orang

Tribunlampung.co.id, Maluku Utara – Pengakuan mengejutkan seorang siswa sekolah menengah pertama dipaksa untuk 16 pria dewasa di South Halmahera, Maluku Utara.

Dia mengakui, tindakan Rudapaksa Itu telah terjadi sejak dia masih di kelas satu sekolah dasar (SD).

Advertisement

Dia mengatakan pelaku pertama bekerja sebagai Taximan sepeda motor bernama Hamza Ali (50).

“Jika taksi sepeda motor diulangi, saya masih di sekolah dasar. Lain kali dibuat di rumah dan di kebun. Tetapi sebagian besar di kebun,” kata korban, dikutip dari tribunternate.com, Kamis (10/4/2025).

Lusinan pelaku yang dipaksa oleh siswa sekolah menengah pertama yang bekerja sebagai pengemudi taksi sepeda motor, guru dan bahkan kepala sekolah.

Korban melanjutkan ceritanya, ia juga mengaku dipaksakan oleh sejumlah pria dewasa lainnya.

Bahkan, ada orang -orang yang bekerja sebagai guru bagi kepala sekolah.

Mode pelaku sama dengan korban sehingga korban tutup mulut.

“Mereka mabuk. Itu insiden 2024, saya bisa memberikannya (uang) Rp100 ribu,” kata korban.

Korban mengklaim tindakan bejat para pelaku yang berakhir pada 18 Februari 2025.

Dia tidak bisa berbuat banyak karena dia diancam dengan penghinaan oleh para pelaku.

“Akhirnya, 18 Februari 2025 (aku dipaksa), itu Om Yeni. Tetapi jika nama -nama yang aku katakan, mereka juga.”

“Saya bisa memberinya (uang) dan terancam. Jika saya membuka (suara), mereka melaporkan dan memutarbalikkan saya,” kata korban.

Pada akhirnya, korban memberanikan diri untuk melaporkan insiden menyedihkan kepada orang tuanya.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement