Tribunlampung.co.id, jakarta – Sosok Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding Yang virus Setelah meminta warga untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Abdul Kadir Karding meminta warga untuk mencari mata pencaharian di luar negeri untuk mengurangi jumlah pengangguran.
Tiba -tiba pernyataan itu virus dan menuai penistaan dari netizens. Tidak sedikit dari mereka yang mengetahui rekam jejak menteri.
Abdul Kadir Karding saat ini menjabat sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Dia memiliki posisi hingga 2029.
Sebelumnya, Karding telah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Republik Indonesia (DPR RI) dari 2009 hingga 2024 yang mewakili Distrik Pemilihan Jawa Tengah VI.
Ia juga dikenal sebagai politisi dari Partai Kebangkitan Nasional (PKB).
Untuk latar belakang pendidikan, Abdul Kadir telah memegang gelar Administrasi Publik dari Universitas Diponegoro pada tahun 2009.
Kata -katanya viral
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menjadi sorotan setelah pernyataannya yang meminta warga untuk mencari pekerjaan di luar negeri virus.
Ini disampaikan oleh Karding di acara Talkshow dan Pelantikan Migran Center di Prof. Building. Soedarto, Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Kamis (6/26/2025).
“Di Jawa Tengah ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum diserap, Anda (siswa) kandidat (tenaga kerja) yang tidak diserap, kemudian segera berpikir di luar negeri,” kata Karding.
Katanya, jumlah nasional pengangguran Di Indonesia telah melampaui 70 juta orang.
Dalam kondisi ini, bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) yang terampil, katanya sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi pengangguran.
“Faktanya, bekerja di luar negeri, jembatan kami, adalah karier yang lebih baik, karier global. Jadi bekerja di luar negeri bukanlah pilihan alternatif. Menurut saya ini adalah pilihan yang paling penting,” lanjutnya.
Karding juga menyatakan keyakinannya bahwa pengiriman PMI Ke berbagai negara dapat menjadi sarana Indonesia untuk menanamkan pengaruh global.
(Tribunlampung.co.id / East Java Tribune )