Tribunlampung.co.id, Jakarta – Kesaksian pengemudi kendaraan taktis alias rantis Brimob Polda Metro, putus asa untuk berlari melaju kencang di tengah kerumunan aksi karena batu ke bom Molotov.
Bahkan menurut pengemudi Rantis Brimob Jika dia menghentikan kecepatan kendaraannya, maka keselamatannya dan 6 anggota Brimob Lainnya di Rantis, mengancam.
Akibatnya, pengemudi memilih untuk menginjak gas dan mengabaikan apa pun di depannya, untuk menyelamatkan dirinya dan 6 anggota Brimob yang ada di Rantis.
Rantis adalah kendaraan taktis yang dirancang untuk keperluan militer dan polisi.
Sementara itu, brigade seluler atau Brimob Ini adalah komponen utama dari Kepolisian Nasional Indonesia (Polri) yang dilatih untuk tugas kontra-separatis dan kontra-sisi, seringkali bersamaan dengan operasi militer.
Momen affan terbunuh diguncang oleh rantis Brimob Ini terjadi selama demonstrasi yang terjadi di depan gedung Parlemen Indonesia untuk menyebar ke daerah Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Tengah, Kamis (8/28/2025).
Dikutip Tribunlampung.co.id dari WartakoTalive.comPemeriksaan 7 anggota Brimob yang menabrak taksi sepeda motor online (OJOL) disiarkan secara langsung.
Tujuh anggota Brimob Itu diperiksa oleh Biro Polisi Nasional Divpropam Pamina pada hari Jumat (8/29/2025) di 14.00 WIB.
Inspeksi ini diterbitkan dalam siaran langsung di akun Instagram resmi divpropam kepolisian nasional. Lebih dari seribu pengguna Instagram juga menyaksikan ujian.
Terlihat tujuh anggota terlihat Brimob Itu mengenakan kemeja hijau. Mereka ditanyai oleh kronologi peristiwa dengan propam sampai akhirnya menabrak seorang pengemudi Ojol selama keamanan demonstrasi.
Mereka mengklaim telah panik karena dikelilingi oleh ratusan massa. Pengemudi Rantis juga memberitahu detik -detik untuk menabrak pengemudi Ojol.
Sopir itu mengklaim dia tidak pernah menyadari menabrak seorang pengemudi Ojol. Dia mengakui bahwa dia tidak lagi melihat jalan karena telah dipenuhi dengan massa.
Sampai akhirnya pengemudi hanya memikirkan cara menyelamatkan anggota di mobil Rantis.
Karena massa telah menyerang mobil polisi yang mengenakan batu, botol, untuk bom Molotov.
“Ini mobil saat saya menghentikannya, tuan, karena mereka melempar menggunakan batu, bom Molotovbotol. Saya sebagai sopir saya harus menyelamatkan penumpang saya, “katanya kepada Propam.