Ringkasan Berita:
- A Sayang Bocah 6 bulan berinisial ASA meninggal dunia setelah diduga dibanting ayah biologisdia, IS (27), di rumahnya di kawasan Ciputat, tangerang Selatan, saat rumah gelap karena listrik padam.
- Tersangka emosi karena menangis Sayang jangan berhenti; Bantingan pertama mengenai kasur dan kedua mengenai kasur sehingga mengakibatkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
- Polisi menangkap tersangka, melakukan olah TKP, memeriksa saksi, dan menggunakan rekaman CCTV untuk mengungkap kronologi kejadian.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, tangerang – Terungkap, alasannya Sayang Bocah 6 bulan inisial ASA, diduga dibanting ayah biologisHingga meninggal, listrik di rumahnya padam.
Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah rumah gelap di kawasan Ciputat, tangerang Selatan, Banten, Minggu (14/12/2025).
daerah Ciputat, tangerang Selatan adalah salah satu kawasan perkotaan di kota tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten.
Ciputat dikenal sebagai kawasan strategis dan berkembang pesat. Secara administratif, Ciputat terdiri dari beberapa kecamatan dan merupakan salah satu daerah penyangga penting Jakarta.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.comKapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menjelaskan kronologis kejadian tragis yang dialami ASA.
Kejadian bermula saat digendong tersangka IS (27). Sayang ASA di toko yang berlokasi di Jalan Betawi Kampung Gunung RT 003/009, Desa Jombang, Ciputat.
Kemudian tersangka menyuruh ibu kandung korban untuk membuatkan susu karena korban menangis.
Namun tersangka diduga emosi karena tangisnya tak kunjung reda hingga akhirnya melakukan kekerasan dengan melemparkan korban ke lantai.
Dari hasil pemeriksaan terungkap tersangka membanting korban sebanyak dua kali.
Bantingan pertama dilakukan ke arah kasur di lantai dengan posisi tengkurap, sedangkan bantingan kedua dilakukan ke arah kasur dengan posisi terlentang.
Saat dilakukan bantingan pertama, korban masih menangis, namun setelah bantingan kedua korban mengerang sebelum akhirnya terdiam. Kepala korban terkena botol susu, kata Bambang, dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena mengalami luka serius di kepala. Peristiwa tersebut mengejutkan warga sekitar dan keluarga korban.
Rekaman CCTV dan pemrosesan TKP
Dalam pemeriksaan, polisi menemukan rekaman CCTV di sekitar TKP (luar rumah) yang membantu mengungkap rangkaian peristiwa. Polisi juga telah mengambil keterangan sejumlah saksi, termasuk ibu kandung korban.
Seorang saksi mengatakan, sebelum kejadian, rumah dalam keadaan gelap karena listrik padam, sedangkan saksi tidak mengetahui nomor token listrik di lokasi kejadian.
Kondisi (kegelapan) ini membuat korban terus menangis tanpa henti, kata Kompol Bambang.