Jakarta (Antara) – Ledakan Gas LPG sering menyebabkan kerusakan parah dan mengancam jiwa. Tekanan tinggi dari kebocoran gas yang dinyalakan oleh api dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan membahayakan keamanan penduduk.
Insiden terbaru terjadi di Mojokerto pada 13 Januari 2025 yang menewaskan dua orang. Ledakan di rumah seorang petugas polisi diduga berasal dari silinder gas LPG atau perangkat elektronik yang memicu percikan api.
Lalu, apa penyebab utama ledakan? Dan bagaimana cara mencegahnya?
Penyebab utama ledakan gas LPG
1. Kebocoran gas
LPG gas menyebar dan menumpuk jika ada kebocoran karena keran longgar, selang bocor, atau regulator yang rusak. Saat dikumpulkan di dalam ruangan, hanya perlu percikan api untuk meledak.
2. Instalasi dan Peralatan Non -Standard
Menggunakan selang, regulator, atau kompor tanpa sertifikasi SNI sering menyebabkan kebocoran. Instalasi Tanpa UNTUK juga meningkatkan risiko.
3. Ventilasi yang buruk dan perawatan yang salah
Kamar tertutup mempercepat penumpukan gas. Membuka ventilasi dan menghindari sumber api saat memasak sangat penting.
4. Tekanan dan suhu yang berlebihan (BLEVE)
Dalam tabung besar atau tabung panas, tekanan dapat meningkat secara dramatis untuk meledak fenomena secara eksplosif di bidang teknis yang disebut ledakan uap yang mengembang cairan mendidih (BLEVE).
Bagaimana mencegah ledakan
1. Gunakan peralatan berlabel SNI
Pilih kompor, regulator, dan selang yang terbukti menjadi standar SNI. Alat berkualitas tinggi mengurangi potensi kebocoran.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin
Periksa tabung, selang, dan regulator secara teratur. Gunakan sabun cair untuk mendeteksi kebocoran gelembung menunjukkan pelepasan gas.
3. Pastikan ventilasi memadai
Selalu memasak di area dengan sirkulasi udara yang baik. Buka pintu atau jendela sehingga gas tidak terperangkap.
4. Gunakan fitur keamanan modern
Pilih kompor dengan katup pengaman otomatis dan pasang detektor gas untuk memberikan peringatan dini.
5. Pendidikan dan Kesadaran Keluarga
Ajari setiap anggota keluarga dari tanda kebocoran (bau pedas, suara mendesis, nyala api yang tidak normal), dan langkah -langkah cepat saat mencium atau melihat tanda -tanda ini.
Penanganan selama kebocoran
• Tenang dan segera matikan keran tabung dan kompor.
• Jangan nyalakan listrik atau api, termasuk sakelar, karena percikan sekecil apa pun dapat memicu ledakan.
• ventilasi penuh ruangan; Pastikan udara masuk dengan membuka jendela dan pintu.
• Evakuasi dan hubungi petugas jika jumlah kebocorannya signifikan atau tidak ditangani segera.
Menangani jika ada kebocoran
Beberapa sumber menyarankan “menambal sementara” dengan sabun batang pada titik bocor kecil. Tapi ini hanya keadaan darurat: Anda harus segera mengganti tabung untuk keselamatan jangka panjang.
Tindakan darurat saat meledak
Jika ada ledakan:
• Segera evakuasi ke tempat yang aman.
• Hubungi Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat.
• Jangan mencoba mengatasi diri Anda untuk menghindari risiko kedua seperti gempa susulan atau tabung lainnya meledak.
Ledakan gas LPG biasanya disebabkan oleh kebocoran, peralatan non -standar, dan ventilasi yang buruk. Pencegahan dapat dilakukan melalui penggunaan peralatan standar SNI, pemeriksaan rutin, pemasangan ventilasi yang baik, pendidikan untuk semua anggota keluarga, serta penggunaan alat deteksi kebocoran dan fitur keselamatan lainnya.
Penanganan cepat selama kebocoran dan kewaspadaan dalam evakuasi dapat menyelamatkan banyak nyawa. Oleh karena itu, penting untuk melindungi keluarga dan rumah dengan pengetahuan dan penerapan tindakan pencegahan yang tepat.
Baca juga: Penyebab insiden pipa gas di putra Heights yang meledak masih diselidiki
Baca juga: Korban meninggal sebuah ledakan LPG di Denpasar meningkat menjadi tiga orang
Baca juga: Silinder gas meledak di Meulaboh, 5 pekerja restoran Burns yang parah
Reporter: M. Hilal Eka Saputra Harakap
Editor: Alviansyah pasaribu
Hak Cipta © antara 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita Antara.