Tribunlampung.co.id, bandar Lampung – Asosiasi Guru Indonesia (PGRI) meminta para guru untuk melek digital dalam memenuhi akses ke kualitas pendidikan.
“Jadi kata kuncinya adalah kualitas dan akses, diharapkan bahwa guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Ketua Departemen Pengembangan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan PgriJames F. Tomasouw, dalam aktivitas seminar Pgri Pergi Pendidikan Dana Publik di SMKN 4 Bandar LampungRabu (9/24/2025).
Katanya, Pgri Lampung Memegang seminar pendidikan yang membawa tema “memenuhi akses ke pendidikan berkualitas untuk semua,” yang berkorelasi dalam memenuhi kualitas pendidikan.
Menurutnya, pendidikan yang berkualitas melibatkan sekolah dan proses KBM, ke fasilitas di lingkungan sekolah yang juga harus berkualitas tinggi, termasuk meningkatkan guru.
Sementara akses berarti berbicara tentang peluang dan jalan, jadi ini adalah konteks bagaimana mendapatkan fasilitas.
Semua yang harus dipertimbangkan di era digital harus memiliki kemudahan akses ke konten pendidikan di sekolah.
“Meskipun tidak di sekolah, di luar juga terus belajar, masa depan pembelajaran berkualitas di mana -mana dan kapan saja,” kata James.
James berkata, ini disebut akses ke semua pendidikan berkualitas.
“Kualitas guru itu penting, yang harus dipenuhi dengan didorong sehingga orientasi kualitas adalah untuk masa depan,” kata James.
Guru harus menguasai digital dan harus berpikir kritis.
Oleh karena itu untuk dapat menghasilkan guru yang berkualitas perlu didorong untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian.
Sementara pembelajaran di masa depan menyangkut elemen digital, sampai turunannya adalah AI (kecerdasan buatan), robotika untuk pengkodean.
Jika siswa memahaminya sementara di sisi lain, guru tidak, ini adalah tantangan.
Sementara itu, Kadisdikbud Lampung Thomas Amirico mengatakan bahwa partainya secara maksimal mendukung transformasi semua aspek.
Termasuk transformasi pembelajaran sedang dirancang, transformasi kurikulum berdasarkan bakat yang menarik, ke transformasi kompetensi guru.
“Kami akan memiliki TOT, Tes Kompetensi Guru (TKA) dalam waktu dekat, sehingga perawatannya jelas dan ada kelas prioritas, sehingga spesialisasi spesialisasi dapat diukur,” kata Thomas.
“Kami telah berkolaborasi Pgri Dan mendukung lembaga profesional yang memperjuangkan hak -hak guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan, “kata Thomas.
( Tribunlampung.co.id / Batang saputra)