Polisi mengungkapkan bahwa para pelancong dari Jombang diadakan di Jalan Bypass, tampaknya sedang rekayasa

Tribunlampung.co.id, Jawa Timur Polisi akhirnya mengungkapkan kasus itu Begal dialami oleh para pelancong asal Jombang Di Jalan Bypass untuk kehilangan RP. 8 juta.

Ternyata kasusnya Begal Hasil teknik pelancong otentik Jombang, Jawa TimurDwi Nur Iman (24).

Advertisement

Faktanya, dalam laporannya kepada polisi DWI Nur Iman sampai dia mengaku dikalahkan enam Begal Sampai luka yang tajam secara alami.

Akhirnya polisi mengungkapkan kebohongan Dwi Nur Imam karena dia malu kembali ke rumah tidak membawa uang.

Untuk mendukung kisah fiksi, DWI bahkan melukai tubuhnya menggunakan kawat.

DWI mengakui bahwa ia dirangsang dalam bypass di desa Betek, distrik Mojoagung, Jombang pada hari Sabtu (200/29/2025).

DWI akhirnya mengakui bahwa setelah diperiksa oleh polisi. Dalam pengakuannya, Dwi menyatakan bahwa jika pembajakan adalah kebohongan bahwa ia adalah karang untuk menutupi rasa malu karena ia tidak membawa uang selama Lebaran Homecoming.

“Laporan saya diadakan di Mojoagung Bypass tidak benar. Saya tidak menderita kerugian. Semua yang saya lakukan karena untuk menutupi rasa malu dan kesalahan saya kepada keluarga,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima pada hari Senin (3/31/2025).

Sementara itu, menurut Kepala Kepolisian Mojoagung, Kompol Yogas menjelaskan bahwa setelah tahap investigasi -Depth yang dilakukan JombangAda penyimpangan yang berbau dari laporan DWI.

“Setelah pemeriksaan yang mendalam, diketahui bahwa orang yang bersangkutan dikonfirmasi untuk membuat berita palsu. Dia membuat alasan karena dia tidak membawa uang selama Idul Fitri. Uang itu dihabiskan oleh orang yang bersangkutan,” katanya.

Karena uang itu sudah habis terlebih dahulu, orang yang bersangkutan itu malu pada orang tuanya dan membuat laporan palsu kepada polisi bahwa ia telah menjadi korban Begal.

Kompol Yogas melanjutkan, luka -luka di tubuh DWI tampaknya tidak disebabkan oleh penikaman, tetapi luka yang dia buat sendiri dengan kawat.

“Luka yang dipotong menggunakan kawat. Di kemeja ada juga sedikit air mata dan tidak ada tanda darah. Termasuk luka di kaki yang dibuat oleh orang yang khawatir seolah -olah dia diretas,” katanya.

Diklaim telah kehilangan Rp.8 juta





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement