Polisi Regional Jawa Tengah mengungkapkan alasan menembak gas air mata selama demonstrasi di Pati

Tribunlampung.co.id, Jawa Tengah – Kepala Hubungan Masyarakat POLDA Jawa Tengah Kombes Artanto mengungkapkan alasan bagi para anggotanya untuk menembakkan gas air mata selama aksi Demo Melawan Bupati Pati, Sudewo di Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah pada hari Rabu (8/13/2025).

Menurutnya, langkah itu diambil karena kondisi saat itu Demo Itu tidak kondusif.

“Kelompok anarkis mengambil tindakan dengan melempar dengan batu, ubin, botol, air mineral, benda keras yang mengakibatkan situasi tidak lagi kondusif, dan mereka memang terbakar, kehancuran dan sebagainya,” kata Artanto ketika dihubungi pada hari Rabu (8/13/2025).

Awalnya, kata Artanto, aksi Demo Itu masih dalam damai dan tertib sejak pagi.

Namun, situasinya berubah sekitar pada pukul 10:30 WIB karena diduga ada penyusup yang menjadi provokator sampai kondisinya tidak kondusif.

“Sekitar setengah dari 11 situasinya berubah karena ada pengganggu, provokator yang segera melakukan lemparan. Dan situasinya berubah, ada kelompok lain, penyusup lain yang merusak atmosfer,” katanya.

Dalam kasus ini, ada 11 orang yang ditangkap oleh polisi karena diduga menjadi provokator dalam pemakzulan bupati Pati Sudewo.

“Sekitar 11 provokator anarkis yang telah diamankan oleh polisi, tentu saja, kini telah diperiksa oleh detektif, pengumpulan data dan pemeriksaan,” katanya.

Sebelumnya dikutip dari The Tribune Jawa TengahDemonstrasi penduduk menuntut agar bupati teras, Sudewo mengundurkan diri menjadi panas, Rabu (8/13/2025).

Polisi menembakkan gas air mata karena massa melemparkan air mineral ke jalur polisi. Setelah serangan gas air mata, situasinya memanas. Massa pindah ke sisi timur Lapangan Pati dan membalikkan mobil Provos milik Kantor Polisi Grobogan. Tidak hanya itu, mobil itu juga terbakar.

Api terlihat melonjak tinggi, sementara massa berada di sekitar lokasi. Beberapa massa pindah ke utara Lapangan Pati.

Tidak hanya itu, massa juga hampir merobohkan gerbang pendapa pati.

Dari video viral yang beredar di media sosial, beberapa petugas yang jatuh terlihat diduga karena gas air mata.

Melalui Tribune YouTube Siaran Langsung Jawa Tengah Pada hari Rabu (8/13/2025) polisi terlihat mengerahkan meriam air atau mobil meriam air untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.

Tidak hanya itu, polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi itu.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *