Praktik meninggalkan siswa di SPMB terjadi di antara DPRD

Tribunlampung.co.id, Banten – Praktek mempercayakan siswa SPMB terjadi dalam lingkaran Dprd untuk mendapatkan sorotan.

Bukti keberadaan titp mempercayakan siswa SPMB oleh pesta Dprd beredar luas dalam bentuk memo.

Selembar kertas yang membaca pesan singkat yang dimaksudkan untuk memperlancar penerimaan siswa SPMB Di sekolah tertentu.

Memo yang datang dari anggota legislatif ternyata berasal Dprd Banten.

Sekarang memo Dprd Banten diduga dipercayakan SPMB (Sistem Penerimaan Siswa Baru) Pada tahun 2025 menjadi percakapan publik.

Latihan yang dituduh dipercayakan untuk mempercayakan siswa dalam sistem penerimaan siswa baru (SPMB) pada tahun 2025 Dprd.

Memo Dprd Banten dicurigai mempercayakan siswa di Banten New Student Admission System (SPMB) pada tahun 2025-2026 yang beredar di media sosial.

Memo ini ditandatangani langsung oleh Wakil Ketua Dprd Banten, Budi Prajogo dan menggunakan stempel basah Dprd Banten.

Dalam memo yang ditulis dengan jelas kata -kata 'harap dibantu dan ditindaklanjuti', diduga meninggalkan siswa.

Selain itu, ada juga tag nama dengan gambar wakil ketua Dprd Banten, Buni Prajogo Logo Dprd Banten dan Partai Keadilan yang makmur (PKS).

Informasi yang dikumpulkan, tribunbanten.com, memo itu ditampilkan untuk Sekolah Menengah Negeri (SMA) di kota Cilegon, Banten.

Setelah viral dan ramai dibahas, wakil ketua Dprd Banten, Budi Prajogo mengungkapkan alasan melakukan ini.

Dia mengakui bahwa dia melakukan penandatanganan.

Budi Prajogo memberi dalih perasaannya kepada anak yang bersangkutan.





Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *