Profil Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Terjaring OTT KPK

Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi senyap yang kali ini berujung pada penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid pada Senin, 3 November 2025.

Penangkapan ini pun langsung menyedot perhatian publik karena Abdul Wahid tergolong baru memimpin Riau periode 2025-2030 dan baru dilantik pada 20 Februari 2025.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, Abdul Wahid disebut menjadi satu dari sekitar 10 orang yang turut diamankan tim KPK. Hingga saat ini, penyidik ​​masih bergerak di lapangan untuk menggali lebih banyak bukti dan informasi terkait dugaan praktik korupsi di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Riau.

KPK mempunyai waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum seluruh pihak yang terjerat OTT, termasuk Gubernur. Peristiwa ini kembali menambah daftar panjang pejabat di Riau yang terlibat kasus penyalahgunaan jabatan publik atau titipan untuk kepentingan pribadi, serta menyoroti integritas pemerintah daerah.

Lantas, siapa sebenarnya Abdul Wahid? Berikut profil singkat yang dirangkum dari sejumlah sumber.

Profil Gubernur Riau Abdul Wahid

Latar belakang

Abdul Wahid lahir di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada 21 November 1980. Kisah hidupnya kerap digambarkan sebagai contoh perjuangan seorang anak desa yang berhasil menempuh jalan panjang hingga duduk di kursi gubernur.

Sejak kecil, Wahid sudah akrab dengan kehidupan sederhana. Ayahnya meninggal saat ia baru berusia 10 tahun, sehingga membuatnya menanggung beban keluarga semasa kecilnya.

Pendidikan

Ia menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri Sei Simbar kemudian melanjutkan pendidikan di MTs dan MA di Tembilahan, sebelum belajar agama di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Lasi Tuo, Ampek Angkek Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Masa di pesantren membentuk karakternya, yakni disiplin, rendah hati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Setelah lulus, Wahid melanjutkan pendidikannya di IAIN Suska Riau (sekarang UIN Suska Riau) jurusan Pendidikan Agama Islam.

Karier politik

Ketertarikannya pada dunia organisasi membawanya aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dari sana ia kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kariernya terus menanjak, mulai dari Wakil Sekretaris DPW PKB Riau hingga dipercaya memimpin DPW PKB Riau sejak tahun 2011.

Ia berhasil terpilih dua periode sebagai anggota DPRD Riau, kemudian melanjutkan kiprahnya sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Puncak perjalanan politiknya diraih saat ia memenangkan Pilgub Riau 2025 bersama pasangannya, SF Hariyanto.

Kini menghadapi ujian berat

Namun, jalan yang diambilnya berada di persimpangan jalan. KPK masih mendalami dugaan keterlibatan Abdul Wahid dalam praktik suap terkait proyek infrastruktur di lingkungan Pemprov Riau. Masyarakat kini menunggu keputusan KPK dalam waktu 1 x 24 jam mengenai status hukum dirinya dan pihak lain yang ditangkap.

Baca juga: Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih KPK

Baca juga: OTT Gubernur Riau, KPK membawa sembilan orang dalam dua kelompok ke Jakarta

Baca juga: Usai ditangkap, Gubernur Riau hari ini dibawa ke Jakarta oleh KPK

Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.



Sumber link

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *