Jakarta (Antara) – Badan Manajemen Investasi (BPI) dari Daya Anagata Nusantara (dan Antara) telah mengumumkan struktur manajemen lengkap di Jakarta, Senin (24/3).
Salah satu kategori manajemen BPI dan Antara Management adalah direktur pelaksana dengan total 10 posisi. Menariknya ada sosok asing di posisi itu.
Dia adalah Lieng Seng Wee yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Risiko & Keberlanjutan dan Antara. Lieng Seng Wee adalah pakar global dalam manajemen risiko kuantitatif dengan lebih dari 40 tahun pengalaman.
Ia dikenal sebagai salah satu perintis Pengembalian modal yang disesuaikan dengan risiko (Raroc) Dan Nilai berisiko (Var), serta berkontribusi pada pembentukan peraturan modal Basel di Swiss. Keahlian dan kontribusinya di bidang ini telah diakui secara luas di tingkat internasional.
Lieng menyelesaikan gelar Bachelor of Business Administration (BBA) dari Universitas Nasional Singapura pada tahun 1982. Ia kemudian memenangkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada tahun 1985, dengan hasil yang brilian sebagai peringkat terbaik kedua di Wharton School.
Baca juga: Profil Arief Budiman, Wakil CEO Ina yang bergabung dan antara
Karier profesionalnya dimulai di Booz Allen & Hamilton di New York, sebuah perusahaan konsultan manajemen global. Di sana, Lieng menangani berbagai proyek strategi untuk klien di Amerika Serikat, terutama dalam penilaian lini bisnis, akuisisi, divestasi, dan restrukturisasi portofolio bisnis untuk perusahaan besar, konglomerat, dan lembaga keuangan.
Selain itu, Lieng bergabung dengan Bankers Trust di New York sebagai Direktur Pelaksana, di mana ia memainkan peran penting dalam membangun dan mengelola fungsi manajemen risiko global perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Bankir Trust berhasil mempelopori banyak metodologi risiko industri yang digunakan hingga saat ini.
Lieng juga secara aktif terlibat dalam persiapan peraturan industri melalui partisipasinya dalam kelompok Tiga Puluh, ISDA, Dewan Gubernur Federal Reserve, Federal New York Bank, BIS di Basel, OCC, dan lembaga pengawasan lainnya.
Pada tahun 1995, bersama dengan Bankers Trust, Lieng juga mendirikan bisnis Penasihat Manajemen Risiko untuk melayani klien perusahaan perusahaan. Dia juga salah satu penulis buku berpengaruh penulis, “Raroc and Risk Management,” yang membahas prinsip dan metodologi terbaru dalam manajemen risiko.
Baca juga: Pasar positif dengan manajemen dan antara, IHSG menembak 3,35 persen
Setelah meninggalkan Bankers Trust, Lieng menjadi mitra di Capital Markets Risk Advisors, perusahaan konsultan pasar modal dan strategi manajemen risiko di New York. Di sini, ia memberikan saran strategis kepada lembaga keuangan mengenai risiko dan kebijakan modal, serta mengembangkan metodologi dan infrastruktur manajemen risiko.
Pada tahun 2000, Lieng mendirikan Dragonfly LLC di New York, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan strategi, manajemen risiko yang komprehensif, dan saran investasi kepada dewan direksi, CEO, CFO, kepala bisnis, dan kepala risiko di AS, Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Sampai sekarang, ia masih memimpin perusahaan sebagai CEO & co-founder.
Selain karir profesionalnya, Lieng juga memainkan peran dalam mengembangkan peraturan keuangan global dan membangun sistem manajemen risiko di berbagai lembaga besar di Asia dan Amerika Serikat. Sejak 2005, ia telah mengajar kursus manajemen risiko perusahaan di Universitas Manajemen Singapura.
Lieng juga anggota Komite Parlemen Pemerintah yang memberikan masukan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan & Industri Singapura. Pada 2013, ia diangkat sebagai rekan senior di Wharton School.
Lieng juga telah menulis dua buku berpengaruh di bidang manajemen risiko, yaitu “apa yang harus diketahui setiap orang tentang risiko” dan “raroc dan manajemen risiko.” Kedua buku ini adalah referensi penting dalam industri keuangan global.
Secara keseluruhan, pengalaman luas Lieng Seng Wee dalam manajemen risiko, konsultasi strategis, dan kontribusi dalam pengembangan peraturan keuangan global menjadikannya angka yang sangat berpengaruh di dunia bisnis internasional. Perannya dalam dan di antara diharapkan memiliki dampak yang signifikan dalam mengelola risiko dan keberlanjutan investasi.
Baca juga: Sri Mulyani berkata dan antara Indonesia dapat berkolaborasi dengan NDB
Baca juga: Ekonom: Dividen Tinggi Himbara memiliki efek positif untuk dan di antara
Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © antara 2025